Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Bahas Pembangunan Masjid Pemberian Pangeran UEA, Menag Temui Gibran Rakabuming
5 Maret 2021 18:26 WIB
ADVERTISEMENT
SOLO-Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming di balai kota, Jum'at (05/03/2021). Mereka membicarakan rencana pembangunan masjid di Solo yang merupakan pemberian dari Putra Mahkota Uni Emirat Arab, Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan.
ADVERTISEMENT
"Pertemuan ini membahas rencana groundbreaking yang akan berlangsung besok," kata Yaqut. Sejumlah pejabat dari Indonesia dan Uni Emirat Arab akan hadir dalam acara tersebut.
Menurutnya, pejabat yang akan hadir dari negara tersebut adalah Menteri Wakaf serta Menteri Energi. "Jadi kami koordinasi masalah teknis saja terkait acara tersebut," katanya.
Masjid yang akan dibangun di kawasan Gilingan itu merupakan pemberian Pangeran Uni Emirat Arab, Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan untuk Presiden Joko Widodo .
Masjid dengan desain megah itu diprediksi mampu menampung 10 ribu jemaah. Desain masjid akan dibuat seperti Grand Mosque Sheikh Zayed yang ada di Abu Dhabi namun dengan ukuran yang lebih kecil.
Pembangunan masjid itu direncanakan bakal memakan waktu hingga 3 tahun. Yaqut mengaku ditugasi oleh Presiden Jokowi untuk mengawal proses pembangunan itu. "Karena ini sumbangan dari UEA, (presiden) meminta untuk dikawal sampai selesai," katanya.
ADVERTISEMENT
Dia yakin pembangunan masjid itu akan berjalan dengan lancar. Pemerintah Indonesia telah menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah Uni Emirat Arab. "Kami memiliki working group yang bertemu tiap bulan untuk membahas pembangunan ini," katanya.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengatakan pemerintah UEA juga akan membangun Islamic Centre di Solo. Sedangkan lokasinya terpisah dengan masjid yang saat ini hendak dibangun. "Sudah dapat lahannya," kata Gibran.
Menurutnya, lahan tersebut berada di dekat kampus Universitas Sebelas Maret (UNS). "Kebutuhannya 2 hektar, tapi kami sediakan yang lebih luas," kata dia.
(Tara Wahyu)