Balita Asal Klaten Idap Kanker Langka di Sekujur Tubuh

Konten Media Partner
25 Maret 2021 14:47 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Balita asal Klaten yang mengidap penyakit kanker langka
zoom-in-whitePerbesar
Balita asal Klaten yang mengidap penyakit kanker langka
ADVERTISEMENT
SOLO-Seorang balita asal Desa Dalangan, Kecamatan Tulung, Kelurahan Tulung, Kabupaten Klaten, Syafia Annasya Putri (2) menderita kanker yang menyerang sekujur tubuhnya. Kanker jenis Langerhans Cell Histiocytosis (LCH) itu merupakan salah satu penyakit langka.
ADVERTISEMENT
Penyakit yang diderita anak pasangan Putri dari Suprapto dan Yanti Endah Sari itu adalah jenis kanker yang menyerang berbagai organ di sekujur tubuh mulai dari kulit, tulang, kelenjar getah bening, hati, dan juga limpa.
Ibunya, Yanti Endah Sari mengatakan gejala penyakit itu diketahui sejak setahun lalu. "Muncul bintik merah kecoklatan di tubuh," katanya, Kamis (25/03/2021). Saat diperiksakan, dokter juga mendapati adanya benjolan pada tulang.
Dokter lantas melakukan operasi untuk membersihkan benjolan pada tulang itu. Hanya saja, usai operasi justru terjadi pembengkakan di kelenjar leher serta perutnya membesar.
Yanti bersama suaminya lantas memeriksakan anaknya di salah satu rumah sakit di Klaten. Balita tersebut menjalani pemeriksaan CT Scan dan ultrasonografi (USG).
Dari pemeriksaan itu diketahui bahwa terjadi pembengkakan pula di organ hati dan limpa. Syafia lantas dirujuk ke Rumah Sakit dr Moewardi Solo untuk pemeriksaan lebih lanjut. Di rumah sakit itu dia menjalani observasi selama 26 hari melalui pemeriksaan biopsi hingga 2 kali.
ADVERTISEMENT
Dokter lantas mendiagnosa bahwa Syafia menderita kanker histiocytosis yang tergolong penyakit langka dan ganas. Dokter menyarankan agar balita itu menjalani kemoterapi hingga 8 kali. "Sedangkan saat ini baru menjalani 5 kali kemoterapi," katanya.
Dengan kondisi itu, saat ini Syafia tidak bisa beraktifitas seperti balita lainnya. Dia tidak bisa bangun dari tidurnya tanpa bantuan. Syafia juga tidak bisa berjalan. "Semoga pengobatannya berjalan dengan lancar hingga sehat seperti anak-anak lain," katanya berharap.
(Fernando Fitusia/Dwi Anita Sari/Irma Eka Ariyani)