Konten Media Partner

Baru Sehari Dilahirkan, Kebo Bule Keraton Solo Mati

26 Juli 2022 9:47 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi kebo bule Keraton Solo yang dilahirkan di kandang kawasan Alun-alun Kidul Keraton Solo, Sabtu (23/07/2022). FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Bayi kebo bule Keraton Solo yang dilahirkan di kandang kawasan Alun-alun Kidul Keraton Solo, Sabtu (23/07/2022). FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Bayi kebo bule milik Keraton Solo yang lahir Sabtu (23/07/2022) hanya mampu bertahan hidup sehari. Kerbau keturunan kerbau keramat Kiai Slamet itu mati pada Minggu (24/07/2022) sore.
ADVERTISEMENT
Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, Kanjeng Pangeran (KP) Dani Nur Adiningrat menjelaskan, bayi kebo bule dari induk Nyai Juminten tersebut sudah dikubur pada Minggu malam.
“Matinya Minggu sore, lalu malam langsung dikubur di dekat (kebo bule) yang meninggal kemarin,” terang Dani.
Menurut Dani, kematian bayi kebo bule itu dipicu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang diderita induknya.
“Induknya terkena PMK, anaknya nggak mau nyusu. Sebenarnya sudah diantisipasi dengan diberi susu instan, tapi mungkin juga faktor cuaca seperti ini. Jadi anaknya lemah, kurang sehat, lalu meninggal.”
Adapun kondisi Nyai Juminten terus membaik.
Dani tetap menanggapi positif atas kematian bayi kerbau tersebut. Ia enggan menanggapi kematian 2 kebo bule dalam waktu berdekatan itu sebagai penanda pageblug.
ADVERTISEMENT
Nggak. Itu pertanda agar kita lebih hati-hati dalam menjaga harmoni. Tanda agar ada harmonisasi antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, makhluk yang tidak kasat mata. Hubungan manusia dengan Tuhan secara vertikal juga harus diperbaiki agar sinkron,” tegas dia.
(Fernando Fitusia)