Konten Media Partner

Berada di Lokasi Proyek Tol Solo-Yogyakarta, Batu Yoni Tidak Dipindah

5 Maret 2022 16:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alat berat mengeruk tanah di lokasi pembangunan jalan Tol Solo-Yogyakarta. FOTO: Tara Wahyu
zoom-in-whitePerbesar
Alat berat mengeruk tanah di lokasi pembangunan jalan Tol Solo-Yogyakarta. FOTO: Tara Wahyu
ADVERTISEMENT
KLATEN - Sebuah artefak yang diduga sebagai cagar budaya berada di tengah lokasi pembangunan jalan Tol Solo-Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Artefak tersebut merupakan batu yoni, yang terletak di tengah sawah, Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.
Kepala Desa Keprabon, Haryanto Wahyu Janasto, mengatakan batu yoni tersebut sudah ada sejak ribuan tahun.
"Itu dari dulu sudah ada, nggak tahu kapannya. Sesepuh daerah sini juga bilangnya sudah lama ada. Kalau dari dinas, katanya umur batu tersebut 1.000 tahun lebih," jelas dia, Sabtu (05/03/2022).
Warga desa setempat, imbuh Wahyu, menyebut batu yoni tersebut sebagai Candi Asu.
Batu yoni yang berada di lokasi proyek jalan Tol Solo-Yogyakarta. FOTO: Tara Wahyu
"Warga menganggapnya kepalanya seperti anjing, makanya dinamakan Candi Asu. Tapi setelah arkeolog meninjau batu itu, lebih menyerupai kepala kura-kura," ungkapnya.
Meski berada di tengah proyek jalan tol, Wahyu menyebut Candi Asu itu tidak akan dipindahkan.
Pembangunan ruas jalan tol di lokasi itu akan dilengkapi lorong, sehingga candi tersebut nantinya berada di bawah badan jalan.
ADVERTISEMENT
“Proyek tol di sana juga sudah dimulai. Tapi batu yoni itu tetap dipertahankan dan tidak digeser kemana-mana.”
Apalagi saat ada rencana pemindahan batu tersebut, kata Wahyu, pihaknya mendapatkan penolakan dari umat Hindu dan Buddha.
"Setelah melakukan diskusi, akhirnya batu yoni tersebut diputuskan tetap diletakkan di sana," ungkapnya.
Saat ini, batu tersebut masih berada di tengah sawah. Perangkat desa hanya memberi batas dengan tali rafia.
(Tara Wahyu)