Konten Media Partner

Bertemu Zulhas, LDII Solo Ingin Tepis Citra Buruk Pesantren

28 Maret 2022 15:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakli Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Ketua DPD LDII Solo Muhammad Zain meninjau pembangunan Pondok Pesantren Budi Utomo, Solo, Senin (28/03/2022). FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Wakli Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Ketua DPD LDII Solo Muhammad Zain meninjau pembangunan Pondok Pesantren Budi Utomo, Solo, Senin (28/03/2022). FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus Wakil Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan (Zulhas), menemui pengurus DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Solo di Pondok Pesantren Budi Utomo, Solo pada Senin (28/03/2022).
ADVERTISEMENT
Melalui pertemuan tersebut, LDII berharap agar citra buruk pesantren bisa dihilangkan secara perlahan.
Ketua DPD LDII Solo, Muhammad Zain, menginginkan supaya pesantren bisa mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Mulai beasiswa ke luar negeri, hingga kurikulum yang mengedepankan budi pekerti.
Menurutnya hal itu penting sebab tidak sedikit pesantren yang telah tercemar radikalisme.
“Dan kami berharap cap tersebut (pesantren identik dengan radikalisme) dihilangkan. Sebab pondok pesantren kami juga ikut terdampak. Padahal kami mengajarkan wawasan kebangsaan NKRI,” jelas dia, usai pertemuan.
Zain menambahkan, beberapa waktu lalu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bahkan mengeluarkan nama-nama pesantren yang terkait radikalisme.
“Kami tidak ingin cap seperti ini disamaratakan. Justru kami harap pemerintah ikut menata ponpes, sehingga saat santri keluar dari pondok pesantren mereka memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi dan prestasi luar biasa,” urai dia.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut, Zain mengaku pertemuannya dengan Zulhas tidak memiliki agenda politik tersembunyi.
“Kami hanya mendukung Pak Zul (Zulhas) selaku Wali Ketua MPR RI dengan memberikan masukan-masukan. Seperti masalah kebangsaan, kelangkaan minyak goreng, pandemi hingga beasiswa pendidikan bagi santri,” tandasnya.
Sementara itu Zulhas menyampaikan, ia kerap mengunjungi ormas-ormas Islam di sela-sela kunjungannya ke daerah.
"Saya selalu keliling ke mana saja, dari LDII, Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, semua saya kunjungi. Untuk menyerap aspirasi dan diskusi bernegara,” jelasnya.
(Agung Santoso)