Konten Media Partner

Buntut Perusakan Makam di Solo, Sebuah Lembaga Pendidikan Tak Resmi Ditutup

21 Juni 2021 17:57 WIB
·
waktu baca 1 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:05 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming meninjau makam yang dirusak
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming meninjau makam yang dirusak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO-Sekelompok anak di bawah umur merusak belasan nisan di TPU Cemara Kembar, Kelurahan Mojo, Kota Solo. Anak-anak tersebut bukan warga di sekitar kompleks makam.
ADVERTISEMENT
Mereka merupakan murid sebuah lembaga belajar yang berada di sekitar makam. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming meminta agar lembaga belajar tersebut ditutup.
"Mereka buka sekolah itu tidak ada izin. Nanti segera kami proses, tidak bisa dibiarkan seperti itu," kata Gibran saat meninjau makam, Senin (20/06/2021).
Lembaga pendidikan tidak resmi itu berada di samping pemakaman. Pengelolanya mengontrak sebuah rumah di kawasan tersebut.
Semua muridnya masih usia Sekolah Dasar. Belum diketahui materi yang diajarkan di lembaga belajar tersebut.
"Ini sudah kurang ajar sekali," kata Gibran dengan nada geram. DIa menduga lembaga belajar tersebut telah mengajarkan materi yang tidak benar. Dia berjanji akan melakukan pembinaan terhadap anak-anak yang mengikuti proses pembelajaran di tempat itu.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Pasarkliwon Iptu Achmad Ridwan Preevost mengatakan saat ini lembaga belajar tersebut sudah ditutup. "Saat ini sudah ditutup. (Penyelenggaraan) pendidikan itu tidak memberitahukan ke kelurahan, kecamatan maupun polsek," kata dia.
Perusakan makam tersebut terjadi pada Rabu pekan lalu. Sejumlah 10 anak merusak belasan nisan yang rata-rata memiliki ornamen salib.
Lantaran pelakunya anak di bawah umur, pihak Polsek Pasarkliwon lantas menggunakan jalur mediasi dalam penyelesaian kasus itu. Keluarga perusak menyanggupi untuk memperbaiki makam yang rusak
(Agung Santoso)