Buntut Perusakan Makam Salib di Solo, Gibran Tegur Lurah

Konten Media Partner
23 Juni 2021 11:06 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lembaga belajar agama (Kuttab) yang dipermasalahkan warga Solo lantaran 10 siswanya merusak makam
zoom-in-whitePerbesar
Lembaga belajar agama (Kuttab) yang dipermasalahkan warga Solo lantaran 10 siswanya merusak makam
ADVERTISEMENT
SOLO-Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengaku telah menegur Lurah Mojo terkait dengan terjadinya peristiwa perusakan makam salib oleh 10 anak di TPU Cemoro Kembar. Dia mengaku terkejut mengetahui ada lembaga belajar yang masih melakukan tatap muka saat pandemi.
ADVERTISEMENT
Menurut Gibran, penanganan kasus hukum terhadap peristiwa perusakan makam itu telah ditangani oleh kepolisian. "Saya melihat dari sisi protokol kesehatannya," kata Gibran Rakabuming saat ditemui, Selasa (22/06/2021).
Seperti diketahui, perusakan makam itu dilakukan oleh 10 anak pada Rabu pekan lalu. Anak-anak tersebut bukan warga sekitar, melainkan siswa sebuah lembaga belajar keagamaan yang berada di dekat kompleks makam.
Menurut Gibran, penyelenggaraan pendidikan tersebut melanggar peraturan yang dibuat selama pandemi. "Sekolah lainnya daring, dia malah tatap muka. Itu tidak tepat," kata Gibran.
Alasan tersebut membuat Gibran langsung menginstruksikan untuk menutup lembaga belajar itu.
Gibran juga memberikan teguran kepada Lurah Mojo lantaran tidak pernah melapor keberadaan lembaga belajar yang nekat menggelar tatap muka. "Lurah sudah saya tegur. Seharusnya ada laporan," katanya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak juga mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk menelusuri keabsahan lembaga belajar keagamaan (Kuttab) tersebut. Menurut Ade, hingga kini lembaga itu belum berizin.
Dalam penanganan kasus itu polisi sudah melakukan pemeriksaan. "Kami juga telah memeriksa beberapa saksi, termasuk para pengasuh Kuttab," kata Ade Safri.
(Agung Santoso)