Konten Media Partner

Car Free Day Segera Digelar Lagi, Pemkot Solo Siapkan Zonasi bagi Pedagang

10 Mei 2022 16:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga beraktivitas di CFD Jalan Slamet Riyadi, Solo. FOTO: Dok Instagram @dishubsurakarta
zoom-in-whitePerbesar
Warga beraktivitas di CFD Jalan Slamet Riyadi, Solo. FOTO: Dok Instagram @dishubsurakarta
ADVERTISEMENT
SOLO - Usai 2 tahun vakum akibat pandemi COVID-19, Car Free Day (CFD) di Jalan Slamet Riyadi Solo rencananya digelar kembali mulai Minggu (15/05/2022).
ADVERTISEMENT
Menurut Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, penyelenggaraan kembali CFD itu didasari kasus harian COVID melandai. “Sudah ada CFD. Seperti biasa aja. Olahraga dan makan seperti biasanya,” terang Gibran.
Meskipun demikian, Pemkot belum mengizinkan pedagang untuk berjualan lagi pada Minggu (15/05/2022). Pemkot baru mempersilakan pedagang kembali berjualan seminggu sesudahnya, dengan pemberlakuan zonasi.
“Zonasi pedagang ini maksudnya biar pedagang tidak memenuhi jalur lambat atau citywalk. Citywalk fungsinya untuk jalan kaki, bukan untuk jualan,” jelas Gibran.
Ia menerangkan, pedagang yang selama ini berjualan di citywalk saat CFD selanjutnya diarahkan ke beberapa titik yang disediakan Pemkot.
“Yang jualan makanan nanti diarahkan masuk ke parkiran Loji Gandrung. Lalu misalnya ke parkiran Bank Jateng, atau parkiran Graha Wisata.”
ADVERTISEMENT
Gibran mengatakan, penataan itu bertujuan agar aktivitas pedagang tidak menyisakan kotoran di citywalk. “Tahu sendiri habis selesai Car Free Day sampahnya di mana-mana, sampai ke jalan-jalan. Konsepnya hampir sama, tapi pedagang ditata di titik-titik tertentu,” urai Gibran.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi, menjelaskan jika tempat yang digunakan menempatkan pedagang adalah aset-aset pemerintah. Seperti halaman kantor Dinas Sosial, halaman Loji Gandrung, halaman kantor Dinas Tenaga Kerja, halaman Museum Radya Pustaka dan halaman Graha Wisata Niaga.
“Jadi aset-aset pemerintah itu digunakan untuk kantung-kantung. Konsep ini belum berlaku untuk tanggal 15 Mei, jadi Minggu besok masih steril dari PKL dulu. Tanggal 15 itu untuk uji coba pertama, setelahnya baru kami matangkan sambil evaluasi,” jelas Heru.
ADVERTISEMENT
Dari total sekitar 2.000 PKL CFD yang terdiri dari pedagang makanan, suvenir, maupun mainan anak-anak, Dinas Perdagangan tidak menutup kemungkinan akan mengurangi jumlah pedagang tersebut. Pengurangan ini dilakukan untuk menyesuaikan kapasitas lokasi yang tersedia.
“Ini tadi baru dirapatkan, PKL idealnya luasannya berapa. Dengan luasan yang ada dibagi dalam satu kantungnya itu,” terang Heru.
(Fernando Fitusia)