news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cara Siswa di Solo Kurangi Plastik: Bawa Piring dan Gelas dari Rumah

Konten Media Partner
24 Januari 2020 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para siswi mengantri untuk mencuci piringnya sendiri usai digunakan untuk makan. (Fernando Fitusia)
zoom-in-whitePerbesar
Para siswi mengantri untuk mencuci piringnya sendiri usai digunakan untuk makan. (Fernando Fitusia)
ADVERTISEMENT
SOLO - Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta mempunyai ide kreatif dalam hal kepeloporan sekolah sehat dalam upaya meminimalkan sampah non organic, khususnya untuk mengurangi limbah sampah plastik kemasan makanan dan minuman sekali pakai. Salah satunya adalah dengan cara mewajibkan siswanya membawa piring dan gelas sendiri dari rumah.
ADVERTISEMENT
Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko mengatakan, tumblerisasi atau membawa gelas sendiri ke kantin sekolah tidak hanya ditujukan kepada siswa, tetapi juga semua warga sekolah, dalam rangka gerakan terstruktur, sistematis dan masif untuk mewujudkan zero sampah plastik.
“Di antara program pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah, ada tempat cuci tangan dengan air mengalir, ada kantin sehat, bank sampah, toilet kejujuran, UKS yang dilengkapi dengan alat periksa gigi, dan terciptanya kawasan bebas asap rokok, miras dan narkoba,” kata Jatmiko.
Siswa mengambil minuman di kantin sekolah dengan membawa thumbler sendiri dari rumah. (Fernando Fitusia)
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Hj. Sri Sayekti.
“Jadi ini merupakan solusi berkelanjutan dari masalah peningkatan sampah plastik. Mudah-mudahan ini mampu menjadi inspirasi khususnya bagi civitas akademika dan masyarakat umumnya. Anak-anak jadi belajar sabar, menghormati orang lain, bertanggung jawab, mengatur waktu, bersosialisasi, berkomunikasi, belajar malu apabila menyerobot siswa lain dan berani menegurnya,” papar Sri Sayekti.
ADVERTISEMENT
“Sekolah terus membuat inovasi, mulai dari tiap kelas tersedia lemari piring dari kaca, mengasah karakter anak dengan antri dan mencuci piring secara mandiri sejak dini serta siswa mantap bergotong royong membersihkan lingkungan,” tambah Sri Sayekti.
Salah satu siswi bernama Aulia Kelas 3A mengungkapkan, dengan membawa tumbler ke sekolah membuat dirinya jadi lebih praktis karena tidak perlu membeli air kemasan diluar.
“Dengan membawa tumbler, kami tidak usah membeli air kemasan karena sekolah juga tidak menyediakan botol plastik,” terang Aulia.
Sedangkan salah satu siswi dari Kelas VIA, Vania Calista Della Fadilla M, mengungkapkan bahwa tumbler dan gelas piring yang dibawa dari rumah mampu mengurangi sampah plastik di sekolahnya.
“Dengan membawa tumbler, pengeluaran bisa berkurang, hemat pangkal kaya,” paparnya.
ADVERTISEMENT
(Fernando Fitusia)