Konten Media Partner

Cerita Ali Azhar D, Musisi yang Lulus Madrasah dalam 2 Tahun

21 Juni 2022 18:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Musisi muda, Ali Azhar D (kiri), berfoto saat hari kelulusannya di MA Ponpes Amanatul Ummah Surabaya. FOTO: Dok Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Musisi muda, Ali Azhar D (kiri), berfoto saat hari kelulusannya di MA Ponpes Amanatul Ummah Surabaya. FOTO: Dok Istimewa
ADVERTISEMENT
SOLO - Berhasil menuntaskan pendidikan menjadi kebanggaan dan prestasi tersendiri bagi kebanyakan orang. Apalagi jika prestasi itu mampu diraih dalam waktu singkat.
ADVERTISEMENT
Musisi muda sekaligus selebgram, Ali Azhar D adalah salah satunya. Menimba ilmu di Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah Surabaya, pemuda yang akrab disapa Marros ini mampu menyelesaikan pendidikan setingkat SMA tersebut lebih cepat setahun dibanding teman seangkatan.
Musisi muda, Ali Azhar D, berswafoto saat hari kelulusannya di MA Ponpes Amanatul Ummah Surabaya. FOTO: Dok Istimewa
Melalui program Ci (Cerdas Istimewa) atau akselerasi, Marros bisa menyingkat masa pendidikan yang ditempuhnya. Sebab program tersebut menerapkan pembelajaran menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) khusus bagi santri pilihan.
Sebelum resmi diangkat menjadi santri akselerasi, Marros dan santri lain harus lulus tes seleksi masuk dan tes IQ dengan syarat minimal IQ 130.
Musisi muda, Ali Azhar D, berswafoto saat hari kelulusannya di MA Ponpes Amanatul Ummah Surabaya. FOTO: Dok Istimewa
Ali Azhar yang telah menelurkan berbagai karya di channel YouTube-nya tersebut mengaku bangga, bisa lulus MA hanya dalam waktu 2 tahun. Apalagi saat rekan sebayanya masih sekolah, ia sudah bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
“Terima kasih kepada orang tua saya yang memilih Pondok Amanatul Ummah ini, dengan program Ci atau akselerasi. Terima kasih juga kepada guru-guru mulai MTs hingga MA, Ibu Koordinator MTs-MA Ci, Romo Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA, pengurus pesantren dan muadalah, serta teman-teman,” tutur Marros.
(*)