Cerita Batik 3 Negeri dalam Solo Batik Fashion

Konten Media Partner
18 September 2022 13:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Model menunjukkan kain batik dalam launching Solo Batik Fashion (SBF) ke-14 di Hotel Solia Zigna, Solo. FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Model menunjukkan kain batik dalam launching Solo Batik Fashion (SBF) ke-14 di Hotel Solia Zigna, Solo. FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Solo Batik Fashion (SBF) digelar untuk ke-14 kalinya mulai Sabtu-Rabu (01-05/10/2022). Mengusung tema ‘Culture Unity Adiluhung Pesona Bangsa’, SBF ke-14 akan mengangkat cerita tentang Batik 3 Negeri.
ADVERTISEMENT
Batik 3 Negeri merupakan mahakarya peranakanan Tionghoa yang memiliki pewarnaan campuran dari 3 kota. Yakni Lasem, Pekalongan dan Solo.
“Hal menarik dari Batik 3 Negeri ini adalah, ternyata dibuat di Kota Solo secara turun temurun, tetapi saat ini mereka sudah berhenti produksi. Salah satu keluarga yang memproduksi Batik 3 Negeri ini adalah Keluarga Ling,” jelas Ketua Panitia SBF ke-14, Owens Joe, saat Launching SBF 14 di Hotel Solia Zigna, Solo.
Pagelaran SBF ini juga berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang mengambil venue di satu lokasi. Pada tahun ini SBF akan menggunakan 2 lokasi, yakni Balai Kota Solo dan Paragon Lifestyle Mall Solo.
SBF juga diselenggarakan guna merayakan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober.
ADVERTISEMENT
“Tahun ini kami menggabungkan batik dengan produk UMKM. Kami juga mengundang desainer terkenal dari dalam dan luar negeri. Karena kami ingin mem-branding SBF ini sebagai fashion batik terbesar di Indonesia dan ke depan di dunia,” urai dia.
Total desainer yang terlibat dalam SBF 14 sebanyak 125 desainer. Sejumlah desainer ternama seperti Itang Yunasz (Jakarta), Lia Afif (Surabaya), Aam Kekean dan Cok Abi (Denpasar), Tuty Adib (Solo), serta desainer luar negeri yakni Anuar Faizal (Malaysia), Galiel Batika (Belanda), Ji Hwan (Korea), turut memeriahkan festival.
“Untuk desainer luar negeri, kain batiknya dari kami tapi desain dari mereka.”
Akan ditampilkan pula produk UMKM, kids talent serta desainer muda dari sejumlah sekolah dan perguruan tinggi di Solo Raya.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo, Iis Purwaningsih, mengatakan jika SBF mem-branding Solo sebagai kota fesyen batik di Indonesia. Selama ini, Pemkot Solo juga sudah mendaftarkan sejumlah motif batik asal Solo untuk mendapatkan pengakuan dunia sebagai warisan budaya tak benda.
(Fernando Fitusia)