Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Cerita Pengikut KAS di Klaten: Anggap Prasasti sebagai Rezeki
19 Januari 2020 20:47 WIB

ADVERTISEMENT
KLATEN - SA (50) menjadi salah satu pengikut Keraton Agung Sejagat. Sanggar Awan Mukti di kediamannya digunakan sebagai Ndalem Prambanan di mana batu yang dinilai menjadi prasasti itu diletakkan. SA bercerita, keinginannya gabung dengan Kerajaan Agung Sejagat dikarenakan visi misi yang sama.
ADVERTISEMENT
Dirinya gabung sejak tahun 2018, atau lebih tepatnya saat Toto keluar dari Jogja Dec dan mendirikan kerajaan sendiri. Karena dinilai mempunyai cita-cita yang sama, SA memutuskan bergabung.
Dengan visi misi "Welas Asih Mring Sak Podo-podo" atau yang artinya saling menyayangi umat di atas bumi, membuat SA makin yakin untuk bergabung.
"2018, merintis untuk mendirikan Keraton Agung. Karena saya cocok dengan visi misi "Welas Asih Mring Sak Podo-podo" artinya saling menyayangi umat di atas bumi tidak membedakan ras agama menjaga bumi," tutur SA, Minggu pagi (19/1).
Kediamannya dipilih menjadi tempat untuk prasasti yang di ambil dari Gunung Merapi tersebut. Saat peletakkan prasasti itu, Toto juga langsung hadir di Desa Brajan, Kecamatan Prambanan, Klaten untuk prosesi tanda tangan.
ADVERTISEMENT
"Ya, bawa memang dari beliau datang ke sini langsung, tepatnya 8 Oktober 2018," kata SA.
Dia juga tidak mengetahui alasan dipilih rumahnya untuk ditinggali prasasti, namun menurutnya itu semua rezeki.
"Saya enggak tahu kenapa ditaruh di sini, saya menganggap prasasti itu rezeki. Saya ada kerajinan sanggar ini dan Desa Brajan akan terkenal itu salah satu rezeki," ujarnya.
(Tara Wahyu)