Dalam Sehari, 3 Warga Sragen Tewas Gantung Diri

Konten Media Partner
6 Mei 2022 21:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gantung diri. FOTO: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gantung diri. FOTO: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
SRAGEN - Sebanyak 3 orang ditemukan tewas gantung diri di 2 lokasi berbeda di Kabupaten Sragen, Jumat (06/05/2022).
ADVERTISEMENT
Sebanyak 2 korban di antaranya merupakan ayah dan anak, warga Dukuh Grasak, Desa/Kecamatan Gondang, Sragen. Yakni A (40) dan putrinya, S (14).
Kejadian itu diketahui sekitar pukul 15.00 WIB. “Saat itu saksi kerabat curiga dengan kondisi rumah yang sepi. Waktu itu masuk lewat pintu depan yang sudah terbuka,” terang Kapolsek Gondang AKP Sudarmaji, saat dikonfirmasi.
Saksi lantas kaget saat melihat kedua korban menggantung dengan tali tambang. Ujung tali terikat di kayu penyangga atap.
“Hasil pemeriksaan luar oleh Tim INAFIS, tim medis Puskesmas Gondang dan bidan desa, tidak terdapat luka luar tanda penganiayaan,” ungkap dia.
Berdasarkan keterangan saksi, persoalan ekonomi diduga menjadi alasan korban A mengakhiri hidupnya. Sebelum menggantung diri, A diduga menggantung putrinya terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Saat ini istri A tengah bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Singapura.
“Kami mengamankan barang bukti berupa tali tambang warna oranye sepanjang sekitar 1,5 meter, tali tambang biru sepanjang sekitar 1,5 meter dan 2 kursi plastik,” jelas Sudarmaji.
Sementara itu Kasi Humas Polres Sragen AKP Suwarso mengatakan, kasus gantung diri dengan korban S (34) terjadi di Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung. Korban ditemukan tergantung di ruang dapur.
“Yang pertama kali mengetahui anak korban usia 6 tahun. Saksi lalu memberitahu ibunya yang sedang di kamar bersama adik saksi,” terangnya.
Korban diketahui telah meninggalkan selembar wasiat, di atas kertas putih yang dipaku di tembok.
Kertas itu bertuliskan “MAK/PAK TULUNG JOGO RIA RAMA MBI KHEYLA ANGGAP ANAK DEWE. AKU WES GK KUAT NGLAKONI URIP GK ISO TURU DUDU MERGO SOPO SOPO MERGO AKU DEWE TITIP RIA KARO BOCAH BOCAH” (Mak/Pak tolong jaga Ria, Rama dan Kheyla anggap anak sendiri. Aku sudah tidak kuat menjalani hidup. Tidak bisa tidur. Bukan karena siapa-siapa, tapi karena aku sendiri. Titip Ria dan anak-anak).
ADVERTISEMENT
(Agung Santoso)
------------------
Catatan Redaksi: Bunuh diri bukan solusi dari semua permasalahan hidup.
Bila Anda, saudara, keluarga, atau teman yang Anda kenal sedang mengalami depresi atau krisis kejiwaan karena berbagai hal, dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, disarankan untuk menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan terdekat, seperti puskesmas, klinik atau rumah sakit.
Masyarakat yang mengetahui adanya upaya tindakan bunuh diri, disarankan untuk melakukan pencegahan dengan menghubungi aparat yang ada di desa atau kelurahan setempat.