Konten Media Partner

Demi Kembalikan Dompet, Afuk Sampai Jual HP-nya untuk Bekal Perjalanan

16 September 2019 2:39 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Afuk dan sepeda ontelnya yang digunakan ke Pasuruan untuk mengembalikan dompet berisi STNK dan surat-surat lainnya. (Tara Wahyu)
zoom-in-whitePerbesar
Afuk dan sepeda ontelnya yang digunakan ke Pasuruan untuk mengembalikan dompet berisi STNK dan surat-surat lainnya. (Tara Wahyu)
ADVERTISEMENT
SOLO - Ada pengorbanan yang dilakukan oleh Afuk (50 tahun) demi menempuh perjalanan dari Solo ke Pasuruan dengan sepeda ontel untuk mengembalikan dompet berisi STNK, KTP, dan lainnya. Dompet milik orang lain yang tidak ia kenal, bahkan bukan kerabatnya, yang ia temukan di jalan besar arah Solo-Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Sebelum melakukan perjalanan panjang kurang lebih 276 kilometer itu, Afuk sampai harus menjual handphone miliknya, lalu uang hasil penjualan itu digunakan untuk bekal perjalanan. Diketahui, handphone itu laku seharga Rp 650 ribu, uang itu digunakannya untuk memperbaiki sepeda sebelum berangkat dan membeli makanan.
"Sebelum berangkat saya jual handphone seperti miliknya kamu, Mbak (smartphone Android), buat bekal perjalanan. Uangnya buat benerin sepeda," ungkap Afuk saat ditemui di rumahnya, Purwopuran, Minggu (15/9).
Setelah selesai menjualnya, Afuk sempat berbicara kepada temannya bahwa ia ingin mengembalikan dompet beserta isinya itu sesuai dengan alamat yang tertera pada STNK di dalamnya. Temannya bilang, jangan ke sana karena jauh, tetapi Afuk akhirnya nekat juga.
Afuk mengaku telah juga beberapa kali mengunggah foto dompet temuannya itu, beserta isinya, ke media sosial, tetapi tak kunjung dapat respons. Dia juga sempat menghubungi polisi setempat, tetapi juga tidak ada respons.
ADVERTISEMENT
"Saya lacak dari alamat yang ditelusuri, saya lapor lewat Facebook enggak ada tanggapan, ke Polsek Ngoro (wilayah Mojokerto, Jawa Timur) enggak ada tanggapan, katanya lebih baik datang langsung. Akhirnya diputuskan untuk bersepeda ke sana," ujarnya.
Beberapa kali Afuk, juga sempat dibuat bingung oleh warga yang ditanyainya saat tiba di Mojokerto. Untungnya, kata Afuk, ada kerabat dari orang yang kehilangan dompet yang meneleponnya. Singkat cerita, Afuk bisa bertemu dengan pemiliknya, meskipun harus menunggu selama 3 jam.
"Awalnya saya hubungi 'Bangbeng', nama komunitasnya (si pemilik dompet) itu, tapi enggak ada respons. Setelah tiba di beberapa daerah baru bisa dihubungi, akhirnya yang nelepon saudara pemilik HP bilang janjian di Jambisari, Mojokerto," tutupnya.
ADVERTISEMENT
(Tara Wahyu)