Di Solo, Kasus HIV/AIDS Tertinggi Kedua se-Jawa Tengah

Konten Media Partner
24 Juni 2020 14:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selain virus corona ternyata virus HIV/AIDS juga perlu diwaspadai warga Kota Solo. Ditemui saat membagikan masker dan sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS di Kecamatan Banjarsari, Selasa kemarin (23/6)
zoom-in-whitePerbesar
Selain virus corona ternyata virus HIV/AIDS juga perlu diwaspadai warga Kota Solo. Ditemui saat membagikan masker dan sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS di Kecamatan Banjarsari, Selasa kemarin (23/6)
ADVERTISEMENT
SOLO - Selain virus corona ternyata virus HIV/AIDS juga perlu diwaspadai warga Kota Solo. Ditemui saat membagikan masker dan sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS di Kecamatan Banjarsari, Selasa kemarin (23/6), Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Surakarta, Windi Srihanto mengatakan bahwa jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Solo terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
"Kasus AIDS ini sudah hampir menjalar ke beberapa kelurahan. Solo itu tertinggi kedua setelah Semarang. Sampai pada bulan Maret 2020 ini saja telah terjadi penambahan 61 kasus," terangnya.
Untuk total jumlah penderita HIV/AIDS secara keseluruhan saat ini menurut Windi ada sebanyak 7.338 kasus.
Dirinya menjelaskan bahwa antara virus HIV/AIDS dan COVID-19 memiliki keterkaitan. Penderita HIV/AIDS sangat rentan terhadap penularan COVID-19, karena memiliki daya imunitas tubuh yang rendah.
Sekretaris KPA Kota Surakarta, Windi Srihanto saat membagikan masker kepada pengendara sepeda motor yang lewat di depan kantor RRI Solo
Sebagai langkah pencegahan penambahan jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Surakarta. Dari pihak komisi penanggulangan AIDS (KPA) Kota Surakarta bekerja sama dengan Warga Peduli AIDS (WPA) menyebar ke-51 kelurahan untuk melakukan penyemprotan disinfektan.
"Selama ini di fase-fase seperti ini sudah jarang orang melakukan. Dulu pertama kali banyak orang menyemprot. Sekarang orang jarang menyemprot, jadi sekarang kita yang menyemprot. Kedua, kita akan terus membagikan masker agar masyarakat terbiasa hidup sehat," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selain rutin melakukan penyemprotan disinfektan dan membagikan masker, KPA juga mempunyai forum Warga Peduli AIDS dari tingkat kota dan juga tingkat kelurahan. Forum Warga Peduli AIDS (WPA) ini mempunyai tugas monitoring dan mengawasi orang-orang yang hidup berdampingan dengan HIV/AIDS. Salah satu contohnya yang berada di kawasan belakang RRI.
"Setidaknya ada lima orang pendamping yang disebar kelima kecamatan yang ada di Kota Solo. Nantinya para pendamping ini akan memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait HIV/AIDS. Jadi dengan adanya pemahaman tersebut, tidak perlu lagi ada diskriminasi terhadap warga atau penderita HIV/AIDS, sebab hal seperti ini dapat merusak mental dan menurunkan imun sehingga lebih rentan tertular COVID-19," pungkasnya. (Fernando Fitusia)