Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Diduga Memonopoli Tiket Umrah, Perpuhi Solo Laporkan Garuda Indonesia
30 Maret 2019 10:59 WIB
ADVERTISEMENT
SOLO - Diduga melakukan permainan dan monopoli pembelian tiket umrah, Persaudaraan Pengusaha Travel Umrah Haji Indonesia (Perpuhi) Kota Solo melaporkan maskapai Garuda Indonesia ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Tindakan ini menyusul kebijakan pembelian tiket umrah yang hanya diserahkan kepada tiga biro.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikatakan oleh Ketua Perpuhi Kota Solo, Her Suprabu, di Solo, Jumat (29/3). "Saat ini, Garuda Indonesia termasuk Kantor Cabang Solo, tidak menjual rute Solo-Jeddah dan Solo-Madinah secara langsung," jelasnya, saat dimintai konfirmasi.
Saat ini, tiket untuk rute penerbangan tersebut hanya bisa didapatkan melalui tiga agen besar di Jakarta, yaitu Maktour, NRA, dan Kanomas. Perpuhi Solo menyayangkan kebijakan tersebut karena para pengusaha travel umrah di Solo sudah tidak bisa memesan tiket secara langsung kepada Garuda Indonesia Cabang Solo.
"Pembelian tiket di agen yang ditunjuk dengan harga lebih mahal, naik sekitar 15 persen," ungkapnya.
Her juga mengatakan bahwa peningkatan harga tersebut dapat menghambat berkembangnya bisnis biro perjalanan umrah yang ada di Solo. Laporan ke KPPU untuk menindaklanjuti kasus ini sudah dilayangkan oleh Perpuhi sekitar dua minggu yang lalu.
ADVERTISEMENT
"Pada surat kami menuliskan permintaan kepada pihak Garuda Indonesia untuk meninjau ulang kebijakan tersebut. Namun, sampai saat ini belum ada respon resmi dari Garuda Indonesia," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Pengurus Bidang Keanggotaan Perpuhi sekaligus pemilik agen travel Ameera Tour, Amir Basari, mengatakan jika selama ini selalu mengandalkan Garuda Indonesia.
"Kalau tetap demikian, maka kami menggunakan opsi lain, yaitu memakai maskapai lain. Tahun ini harapannya bisa mendatangkan Citilink yang harganya lebih terjangkau," katanya. (Agung Santoso)