Konten Media Partner

Dikalahkan Filipina, Tim Basket Kursi Roda Indonesia Disebut Tidak Beruntung

30 Juli 2022 12:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim basket kursi roda putra Indonesia (kostum putih) melawan tim Filipina di GOR Sritex Arena, Solo, Sabtu (30/07/2022). FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Tim basket kursi roda putra Indonesia (kostum putih) melawan tim Filipina di GOR Sritex Arena, Solo, Sabtu (30/07/2022). FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
SOLO - Pertandingan basket kursi roda putra 3x3 antara Indonesia versus Filipina, menjadi pertandingan perdana ASEAN Para Games XI 2022 di Solo. Dalam pertandingan di GOR Sritex Arena, Solo, Sabtu (30/07/2022) itu, tim tuan rumah harus tunduk dari lawannya dengan skor 10-15.
ADVERTISEMENT
Tim Indonesia unggul 2 poin saat awal laga. Sesudahnya, kedua tim berkejaran poin sejak pertengahan hingga pengujung pertandingan. Filipina berhasil menang usai mencetak beberapa poin beruntun.
Pelatih kepala tim basket kursi roda Indonesia, Fajar Brillianto, mengeklaim kekalahan anak asuhnya disebabkan ketidakberuntungan. Berkali-kali lemparan three point gagal masuk, saat menghadapi lawan yang lebih kuat.
“Faktor lainnya adalah kurangnya try out atau jam terbang. Kemarin harusnya try out ke Thailand, tapi gagal karena ada Omicron,” terang Fajar usai pertandingan.
Meski demikian ia tetap mengapresiasi perjuangan anak asuhnya.
Menurut Fajar, sejak awal timnya menargetkan medali perak dengan mengambil poin melawan Filipina. Kini target berikutnya adalah meraih perunggu dengan mengalahkan Kamboja.
“Masih ada lawan Thailand, sebelum bertemu Kamboja.”
ADVERTISEMENT
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, menilai laga antara Indonesia dan Filipina relatif seimbang.
“Tapi faktor-faktor keberuntungan juga mempengaruhi,” jelasnya.
Menpora Zainudin Amali memotivasi atlet basket kursi roda Indonesia di GOR Sritex Arena, Solo, Sabtu (30/07/2022). FOTO: Agung Santoso
Zainudin berharap para pemain segera melakukan recovery dan tetap bermain tenang dalam pertandingan selanjutnya.
“Masih ada pertandingan berikutnya. Jangan emosi dan saling menyalahkan. Itu kuncinya,” terang dia.
(Agung Santoso)