Dokter Sunardi Pernah Usir Tetangga Samping Rumah Gara-gara Selawat

Konten Media Partner
13 Maret 2022 20:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pria diduga dokter Sunardi tampak dalam rekaman video kamera pengawas.  FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Pria diduga dokter Sunardi tampak dalam rekaman video kamera pengawas. FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
SUKOHARJO - Pengalaman kurang mengenakkan dialami bekas tetangga dokter Sunardi, Gus Arifin, saat tinggal di sekitar rumah dokter tersebut di Bangunsari, Gayam, Sukoharjo.
ADVERTISEMENT
Ia mengaku diusir dokter tersebut dari kontrakannya, gara-gara menggelar selawat.
"Waktu itu saya dan jamaah pengajian menggelar selawatan di rumah saya. Dokter Sunardi marah lalu mengusir saya dan jamaah," ungkap dia, Sabtu (12/03/2022).
Kejadian itu berlangsung pada 2020, saat Gus Arifin mengontrak rumah di samping kediaman Sunardi.
Menurut dia, alasannya pengusiran yang dilakukan Sunardi adalah sang dokter tidak menyukai selawat berjamaah. Sunardi bahkan menganggap aktivitas itu sebagai bidah dan tidak sesuai kaidah Islam.
"Bahkan saat kami klarifikasi kalau ini ajaran kita (Islam), dia (Sunardi) tidak mau diajak kompromi," tandasnya.
Tidak hanya mengusir, Sunardi secara terang-terangan juga memukul kentongan saat berlangsungnya selawat.
Ia pun mengajak beberapa remaja yang diduga dari kelompoknya dan kelompok remaja lain, untuk mendesak Gus Arifin menghentikan aktivitasnya dan pindah dari kontrakan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Upaya damai sudah dilakukan, tapi pak dokter ini tidak pernah datang. Hanya diwakilkan anaknya. Intinya kami diminta pergi dari situ," terangnya
Gus Arifin akhirnya memilih pindah saat kontrakannya baru ditempati selama 10 bulan. Ia mengaku tidak ingin masalah tersebut bertambah panjang.
Saat ini, ia tinggal di Kelurahan Kelurahan Jombor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo tak jauh dari Kantor Pemkab Sukoharjo.
Secara pribadi, pria setengah baya itu tak sependapat dengan sikap keras Sunardi.
"Islam mengajarkan rahmatan lil alamin. Artinya kita harus baik sesama orang, memberi contoh yang baik, saling tolong-menolong. Tidak harus keras, jadi harus merangkul semuanya," terang alumni Pondok Pesantren Blokagung Banyuwangi ini.
Ia menegaskan, sikap keras yang ditunjukkan Sunardi justru tidak mencerminkan ajaran Islam.
ADVERTISEMENT
Gus Arifin pun mengaku tak kaget saat menerima informasi penangkapan Sunardi oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
(Agung Santoso)