Dorong Transisi Energi, Dirjen Migas Resmikan SPBG Pertamina di Semarang

Konten Media Partner
20 Agustus 2021 21:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peresmian SPBG di Kaligawe, Semarang.
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian SPBG di Kaligawe, Semarang.
ADVERTISEMENT
SEMARANG- PT Pertamina (Persero) secara resmi mengoperasikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah, Jum'at (20/08/2021)
ADVERTISEMENT
Fasilitas SPBG tersebut disediakan untuk memudahkan pengisian bahan bakar gas bagi BRT Trans Semarang.
"Dengan konversi BBM ke BBG akan didapatkan emisi kendaraan lebih rendah sehingga menjadi lebih ramah lingkungan, " kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji di sela-sela peresmian SPBG tersebut.
Selain mewujudkan udara yang lebih bersih, penggunaan BBG juga lebih hemat dibanding menggunakan solar bersubsidi. Penghematan penggunaan BBG ini bisa mencapai sekitar 13 persen.
Menurut Tutuko, SPBG tersebut berkapasitas 1 MMSCFD atau setara dengan 30.000 liter premium per hari (lsp).
" SPBG Kaligawe merupakan bagian dari infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian ESDM melalui dana APBN, " ujarnya.
SPBG yang ada di Semarang tersebut juga terkoneksi dengan pipa distribusi Subholding Gas, dimana operasional menggunakan gas dari WK Kangean dan WK Muria.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Direktur SPPU Pertamina Iman Rachman menjelaskan SPBG Kaligawe bakal menyuplai 200 bus Trans Semarang. Rata-rata pemakaian gas untuk 200 unit bus sekitar 8.400 lsp dalam sehari.
"Masih ada sekitar 21.600 lsp yang bisa dipakai untuk 500 – 600 kendaraan lain, " jelasnya.
Nantinya, fasilitas ini juga dapat dioptimalkan untuk layanan Compressed Natural Gas (CNG) sektor komersial. Ini sebagai salah satu upaya substitusi LPG secara bertahap.
Sementara itu, Direktur Utama PGN, Haryo Yunianto menambahkan, PGN sebagai Subholding Gas Pertamina akan melakukan penambahan titik suplai bahan bakar gas di sektor transportasi.
"Lokasi ini cukup strategis di dekat ruas jalan nasional. Maka perlu dilakukan survey lebih mendetail terutama capturing potensi demand transportasi diluar bus trans Semarang, seperti angkutan kota yang melewati Jalan Raya Kaligawe,” ujar Haryo.
ADVERTISEMENT
SPBG Kaligawe juga menjadi realisasi manfaat dari Jumperline Tambak Lorok. Hal ini guna menyediakan fleksibilitas dan keandalan infrastruktur penyaluran gas bumi di Jawa Tengah.
Harjo berjanji jumlah outlet penyediaan BBG pada program konversi di sektor transportasi yang dikelola Pertamina Group akan ditambah. Kedepannya, akan dilakukan peningkatan utilisasi pada SPBG Kaligawe agar dapat melayani pelanggan di sektor rumah tangga dan industri retail di wilayah Semarang dan sekitarnya.
(Agung Santoso)