DPRD Solo Desak Lampion Imlek Diturunkan, Gibran Tak Goyah

Konten Media Partner
8 Februari 2022 18:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga berkumpul di lokasi pemasangan lampion Imlek di depan Balai Kota Solo. FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Warga berkumpul di lokasi pemasangan lampion Imlek di depan Balai Kota Solo. FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto, mendesak Pemkot Solo segera mengantisipasi peningkatan kasus harian COVID-19 di Kota Solo.
ADVERTISEMENT
Salah satu antisipasi itu adalah menurunkan lampion Imlek 2022 di depan Balai Kota Solo dan kawasan Pasar Gede, Solo yang terbukti menimbulkan kerumunan masyarakat.
"Semangatnya adalah mengurangi atau menghilangkan peluang-peluang terjadinya kerumunan, yang berpotensi menyebarkan virus,” terang Sugeng, Selasa (08/02/2022).
Menurut Sugeng, kebijakan Pemkot Solo menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) tidak cukup untuk menekan potensi penyebaran COVID-19.
Sebaliknya, Pemkot harus lebih fokus dalam melarang kegiatan-kegiatan yang mengundang kerumunan warga, ketimbang hanya menghentikan PTM.
"Artinya ketika PTM tiba-tiba diubah menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ), maka kerumunan yang tidak menyangkut hak dasar hidup masyarakat mestinya juga dilarang Pemkot Solo. Itu kalau mau serius meminimalkan risiko penyebaran COVID-19,” tandas Sugeng.
Seperti diketahui, lokasi pemasangan lampion Imlek 2022 di depan Balai Kota Solo dan kawasan Pasar Gede, Solo selalu dipadati warga sejak akhir Januari 2022.
ADVERTISEMENT
Seiring terus meningkatnya kasus COVID-19 di Solo, Pemkot Solo memutuskan untuk mengurangi durasi penyalaan lampion tersebut. Belakangan, kebijakan itu direvisi dengan pemadaman lampion selama sepekan terhitung sejak Senin (07/02/2022).
Sementara itu Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, enggan mengubah keputusannya yakni memadamkan lampion Imlek untuk sementara waktu.
"Kemarin kesepakatannya dimatiin dulu. Pokoknya dalam seminggu ini kami evaluasi semua,” tegasnya.
Menurut Gibran, Pemkot Solo hanya ingin mengurangi aktivitas warga untuk mengendalikan jumlah kasus harian COVID-19.
“Kami nggak mau mempersulit warga dalam mencari rezeki atau melakukan kegiatan ekonomi. Event-event juga tetap berjalan dan semoga minggu depan sudah bisa PTM lagi," kata Gibran.
(Fernando Fitusia)