Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
KLATEN-Nama Aerostreet memang belum seterkenal merek-merek sepatu papan atas. Jaringan distribusinya juga masih belum luas. Meski demikian, sepatu produksi Klaten, Jawa Tengah itu mudah ditemukan di beberapa aplikasi marketplace.
ADVERTISEMENT
Berbekal kemampuan dalam urusan desain, Aerostreet mencoba mencuri perhatian kalangan muda millenial. Mereka mencoba menghadirkan sepatu dengan desain dan warna menarik namun dengan harga terjangkau.
Pemilik pabrik Aerostreet, Aditya Caesarico menyebut bahwa produknya memang belum bisa disandingkan dengan sepatu merek global papan atas. Namun, dia yakin bahwa kualitas sepatunya masih berada di atas sepatu 'tembakan' merek terkenal atau yang biasa disebut dengan sepatu KW.
Tidak jarang sepatu KW yang beredar di Indonesia didatangkan dari luar negeri. Tentu saja harganya jauh lebih murah dibanding sepatu aslinya. Aditya menyebut sepatu kelas KW inilah yang menjadi pesaing sebenarnya.
"Secara kualitas, produksi sepatu saya bisa diadu dengan produk KW tersebut,” tegasnya, Selasa (22/12). Namun, tidak mudah meyakinkan konsumen yang lebih memilih menggunakan barang dengan merek terkenal meskipun hanya barang tembakan.
Kampanye untuk mencintai produk lokal menjadi pilihan. Tagar #lokaltakgentar disematkan di salah satu sneaker yang diproduksi. Jurus itu rupanya cukup berhasil. Di tengah pandemi COVID-19, sepatu merek lokal itu masih bisa meningkatkan penjualan sehingga masih bisa menghidupi 1.400 karyawannya.
ADVERTISEMENT
(Agung Santoso)