Konten Media Partner

FOTO: Mudik Dilarang, Terminal Tirtonadi Solo Lengang

9 Mei 2021 16:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu lorong Terminal Tirtonadi Solo terlihat lengang. FOTO:Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu lorong Terminal Tirtonadi Solo terlihat lengang. FOTO:Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO-Suasana yang berbeda benar-benar terasa di Terminal Tirtonadi Solo menjelang lebaran tahun ini. Terminal yang biasanya sibuk itu kini menjadi lengang.
ADVERTISEMENT
Kondisi itu menjadi dampak dari larangan mudik yang berlaku 6-17 Mei. Tidak ada bus jarak jauh yang masuk ke dalam terminal. Hanya bus jarak dekat atau antarkota dalam provinsi (AKDP) yang masih beroperasi.
Sejumlah porter memilih beristirahat lantaran sepi penumpang di Terminal Tirtonadi Solo. FOTO:Fernando Fitusia
Banyak kios dan agen penjualan tiket yang memilih tutup. Lorong-lorong terminal sepi. Ruang tunggu penumpang justru banyak digunakan oleh awak bus, petugas terminal hingga buruh angkut atau porter.
Petugas terminal juga tidak sesibuk biasanya. Secara berkala, mereka mengingatkan pengguna terminal untuk menjaga protokol kesehatan. Secara acak, mereka juga mengajak para penumpang untuk menjalani tes kesehatan menggunakan GeNose.
Siasana di dalam Terminal Tirtonadi Solo yang hanya ramai oleh awak bus. FOTO:Fernando Fitusia
Sedangkan awak bus juga terlihat hanya bisa pasrah. Mereka hanya bisa menunggu calon penumpang yang tak kunjung datang.
Salah satu kru PO Bus Gunung Mulia jurusan Solo-Purwantoro, Surya Hadikusumo mengatakan perusahaannya mengurangi jumlah bus yang dioperasikan. Jika biasanya mereka mengoperasikan 18 bus, kini hanya ada 10 bus AKDP yang diterjunkan.
Beberapa bus jarak dekatt masih beroperasi di Terminal Tirtonadi Solo. FOTO:Fernando Fitusia
"Saat keluar dari terminal, bus paling isi 1-2 penumpang," kata Surya mengeluh. Selebihnya, mereka harus mencari penumpang di jalan.
ADVERTISEMENT
Pemasukan mereka menjadi tidak pasti. Terkadang harus nombok untuk membeli solar. "Sebenarnya daripada seperti ini lebih baik sekalian lockdown," katanya.
(Fernando Fitusia)