Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
FOTO: Nikmatnya Pindang Kambing Mbah Sinem, Idola Pemudik di Wonogiri
5 Mei 2022 15:21 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
WONOGIRI - Banyak macam kuliner khas Kabupaten Wonogiri. Di antara makanan-makanan khas tersebut, ada satu menu kuliner yang tak banyak dijumpai. Yakni pindang kambing.
ADVERTISEMENT
Pindang kambing yang buka sejak 1988 ini bisa dijumpai di Jalan Sanggrahan, Ngadirojo, Wonogiri.
Berawal dari olahan tangan warga asli Wonogiri, Mbah Sinem, kini makanan itu menjadi kuliner klangenan (pengobat rindu) masyarakat Wonogiri yang pulang merantau.
“Sudah bertahun-tahun sejak Mbahe (Mbah Sinem) ada, saya selalu langganan makan di sini,” tutur warga Wonogiri yang merantau di Jakarta, Desta.
Baginya, pindang kambing idola pemudik ini bercita rasa khas. Tepungnya halus dan pindang kambingnya begitu terasa.
Jika disantap dengan nasi sambal bawang, menurutnya, pindang kambing itu terasa lebih mantap. Namun pindang itu juga bisa disantap dengan bubur, sebagai pengganti nasi.
“Kalau orang-orang luar Jawa itu kebanyakan buburnya saja. Kalau penduduk asli sini, pakai nasi sambal bawang. Itu nikmat banget,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Anak Mbah Sinem, Riyanti, menerangkan jika bahan pembuat pindang kambing ini adalah tepung gaplek, jeroan kambing seperti kikil, serta tulang kambing. Adapun bumbunya adalah ketumbar, kemiri, bawang merah dan lengkuas.
“Semua diolah dengan pengapian kayu bakar,” jelas dia.
Agar cita rasa tetap terjaga, digunakan daun jati sebagai pembungkus.
Untuk bisa menikmati lezatnya olahan pindang kambing dan legitnya bubur gaplek, pembeli cukup merogoh Rp 5 ribu per porsi.
“Hari biasa buka jam 12 siang. Kalau Lebaran buka lebih awal,” terang Riyanti. (Agung Santoso)