FX Rudy soal Dewan Kolonel dan Dewan Kopral: Tak Ada dalam AD/ART PDIP

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo, FX Hadi Rudyatmo. FOTO: Fernando Fitusia.

SOLO - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo, FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy menanggapi munculnya Dewan Kolonel dan Dewan Kopral di internal PDIP.

FX Rudy menegaskan bahwa keberadaan Dewan Kolonel itu tidak ada dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) DP PDIP. "Itu urusan mereka. Namun, Dewan Kolonel itu tidak ada di AD/ART partai," katanya saat ditemui, Jumat (23/09/2022).

Mantan Wali Kota Solo ini lalu menjelaskan bahwa dewan yang ada di PDIP hanya 3, yaitu Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC).

Rudy juga menyetujui pernyataan Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, yang menyebut jika adanya Dewan Kolonel tidak sesuai dengan AD/ART partai.

"Sikap Pak Sekjen sangat tepat. Makanya Bu Mega juga menyampaikan tidak ada di AD/ART. Yang ada hanya DPP, DPD dan DPC yang membawahi PAC, ranting, anak ranting, badan dan sayap partai. Jadi tidak ada istilah dewan-dewan yang begitu itu," tegasnya.

"Apapun yang dibentuk, yang namanya fraksi DPR, anggota DPR RI itu pangkatnya bintang 4, jenderal sejajar dengan presiden. Makanya sikap Pak Sekjen jelas, di PDIP nggak ada nama dewan kecuali DPP, DPD, DPC dan tidak ada dewan yang lain," sambungnya.

Adanya Dewan Kolonel dan Dewan Kopral, lanjutnya, tidak akan mengakibatkan perpecahan di internal partai. Karena menurut Rudy, kader-kader PDIP sudah tahu dan paham jika dewan itu cuma ada 3.

"Kader PDIP sudah tahu, nama dewan itu ada tiga. DPP, DPD dan DPC. Tidak ada dewan-dewan yang lain," ujarnya.

Rudy lalu mempertanyakan nama dewan-dewan baru tersebut dan menyayangkan jika itu hanya guyonan elit partai.

"Yang mengarahkan siapa? Tidak bisa kalau itu guyonan. Kelas elit kok guyonan. Sudah jelas, 3 dewan itu, ngapain cari yang lain?" tandasnya.

Seperti diketahui Dewan Kolonel dibentuk oleh loyalis Puan Maharani, untuk mendukung pencapresan Ketua DPR RI tersebut. Sedangkan Dewan Kopral dibuat para relawan Ganjar Pranowo, yang berkeinginan agar Gubernur Jawa Tengah itu dicalonkan sebagai capres oleh PDIP.

(Fernando Fitusia)