Gala Dinner Penutup TIIWG G20 di Solo Jadi Ajang Promosi Budaya Mangkunegaran

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyapa delegasi pertemuan TIIWG G20 dalam jamuan makan malam di Pura Mangkunegaran, Solo, Kamis (31/03/2022) malam. FOTO: Dok Humas Pemkot Solo

SOLO - Gala dinner atau jamuan makan malam menutup rangkaian pertemuan Trade Industry and Investment Working Group (TIIWG) Presidensi G20 di Solo, Kamis (31/03/2022) malam.

Raja Pura Mangkunegaran, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X, mengaku bersyukur acara level internasional itu diselenggarakan di Pura Mangkunegaran.

“Tentu ini kesempatan yang sangat baik bagi Mangkunegaran dan Kota Solo pada umumnya, untuk bisa mengenalkan, memperlihatkan keindahan kebudayaan Jawa. Khususnya kebudayaan Mangkunegaran kepada tamu-tamu Internasional,” terang Mangkunegara X.

Diawali event ini, Bhre berharap jika kebudayaan di Pura Mangkunegaran secara bertahap bisa dikenal lebih luas hingga mancanegara.

“Karena tamu-tamunya internasional, jadi bagaimana pelan-pelan bisa mengenalkan ke seluruh dunia. Pelan-pelan sedang kami bangun, supaya bisa lebih aktif lagi dan lebih baik lagi ke depannya,” kata dia.

Dalam jamuan makan malam itu, kedatangan para tamu disambut oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka serta KGPAA Mangkunegara X selaku tuan rumah.

Penampilan penyanyi Sandhy Sondoro dalam jamuan makan malam peserta pertemuan TIIWG G20 di Pura Mangkunegaran. FOTO: Dok Humas Pemkot Solo

Sembari menikmati berbagai menu appetizer, soup, main course hingga dessert, seluruh tamu dihibur penampilan artis Sandhy Sondoro dan wayang kulit dari Akademi Seni Mangkunegaran (ASGA) Surakarta berjudul ‘Sura Dira Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti’.

Wayang kulit dengan live gamelan yang dimainkan niyaga dari Mangkunegaran itu diselingi penampilan penyanyi Endah Laras, yang melantunkan langgam ‘Walang Kekek’.

“Semua acara sudah berjalan dengan lancar. Tamu-tamu juga terlihat senang dengan makanannya. Makanannya enak, wayang kulitnya mereka juga menikmati,” terang Gibran.

(Fernando Fitusia)