Konten Media Partner

Gibran dan Paundra Bertemu, Rencanakan Pameran Batik

31 Maret 2022 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dan putra sulung mendiang Mangkunegara IX, GPH Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara, berpelukan di Balai Kota Solo, Kamis (31/03/2022).  FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dan putra sulung mendiang Mangkunegara IX, GPH Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara, berpelukan di Balai Kota Solo, Kamis (31/03/2022). FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Putra sulung mendiang Mangkunegara IX, Gusti Pangeran Haryo (GPH) Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara, menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Kamis (31/03/2022).
ADVERTISEMENT
Pertemuan Gibran dan Paundra tersebut adalah kali pertama, sejak penobatan raja Pura Mangkunegaran, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X pada Sabtu (12/03/2022).
Keduanya telah dijadwalkan bertemu pukul 09.00 WIB. Namun pertemuan tersebut tertunda karena Paundra baru hadir pada pukul 10.16 WIB.
Setibanya di Balai Kota Solo, kedatangan Paundra langsung disambut Gibran. Keduanya bahkan sempat berpelukan.
Gibran dan Paundra lantas menggelar pertemuan tertutup sekitar 10 menit di ruang rapat Wali Kota Solo.
“Tadi hanya membicarakan soal agenda ke depan, dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional. Akan ada pertunjukan kesenian, seni tari dan ragam busana batik di Loji Gandrung,” ungkap Paundra usai pertemuan.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dan putra sulung mendiang Mangkunegara IX, GPH Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara, usai pertemuan tertutup di ruang rapat Wali Kota. FOTO: Fernando Fitusia
Sejumlah tokoh akan digandeng dalam peringatan Hari Batik Nasional tersebut.
ADVERTISEMENT
“Saya sudah ajukan nama-nama seperti Mas Guruh (Guruh Soekarnoputra) dan Mbak Puti Soekarno dari Komisi X DPR RI. Mas Gibran menginginkan saya menggelar pameran batik kreasi, rencananya saya kolaborasi bersama Batik Danar Hadi,” imbuh Paundra.
Sementara itu Gibran menilai batik karya Paundra cocok dikenakan anak muda.
“Beliau ini kan seniman sejati dan karya-karyanya 'masuk' untuk anak-anak muda. Jadi batik bisa dipakai sehari-hari, bisa untuk pergi ke kafe, ke mal, 'masuk banget' desain-desainnya Mas Paundra,” jelas Gibran.
Ia membenarkan telah meminta Paundra memeriahkan peringatan Hari Batik Nasional tahun ini.
“Jadi di Hari Batik Nasional itu batik makin digemari anak-anak muda. Batik jangan dipakai waktu acara-acara formal saja, tapi juga bisa dipakai untuk acara nongkrong ke mal, ngopi, wedangan,” kata Gibran.
ADVERTISEMENT
(Fernando Fitusia)