Konten Media Partner

Gibran Harap Tiket Bus Kota di Solo Tetap Gratis Usai Harga BBM Naik

7 September 2022 18:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bus kota Batik Solo Trans (BST) melaju di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Rabu (07/09/2022). FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Bus kota Batik Solo Trans (BST) melaju di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Rabu (07/09/2022). FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka berharap pemerintah pusat tetap menggratiskan tiket penumpang bus kota Batik Solo Trans (BST), usai harga BBM bersubsidi dinaikkan.
ADVERTISEMENT
Saat ini penumpang bus kota BST tidak dipungut biaya, lantaran operasionalnya ditanggung pemerintah pusat.
“Untuk BST, kami menunggu arahan dari Kemenhub. Tunggu instruksinya dulu ya, belum ada arahan lebih lanjut. Tapi kalau saya menyarankan, tetap gratis. Kan penggunanya luar biasa sekali banyaknya,” kata Gibran, Rabu (07/09/2022).
Soal opsi penurunan pelayanan seiring kenaikan harga BBM, Gibran mengaku telah membahas hal tersebut dengan dinas terkait. Termasuk kemungkinan evaluasi jarak antar armada di tiap koridor.
“Kemarin ada simulasi untuk masalah jarak antara satu bus dengan bus lain. Itu kalau ingin (tiket BST) tetep gratis. Tapi tunggu dulu dari kementerian nanti seperti apa.”
Gibran pun menepis kemungkinan pengenaan tiket berbayar bagi penumpang BST.
Kok berbayar tho? Kene pengin gratis kok (sini ingin gratis kok). Untuk warga,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Gibran menyayangkan jika penumpang BST harus dipungut biaya. Apalagi saat ini jumlah penumpang meningkat, terutama dari kalangan pelajar seusai pembelajaran jarak jauh (PJJ) berakhir.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. FOTO: Fernando Fitusia
“Kami lagi menggalakkan penggunaan transportasi umum. Kalau itu dihapus, sangat disayangkanlah,” tegas dia.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Taufiq Muhammad, menerangkan hingga kini belum keputusan Kemenhub terkait masa depan pelayanan bus kota BST dengan sistem buy the service.
“Jika pelayanan tetap berarti kontrak operator dan Kemenhub harus berubah. Memang dari data, penumpang yang paling sepi adalah bus terakhir yang paling malam di semua koridor,” terangnya.
Taufiq memungkinkan adanya penyesuaian jumlah ritase bus BST, jika kebijakan tiket gratis itu ingin dipertahankan.
“Mungkin ritase terakhir yang akan dikurangi. Ini masih dihitung yang hilang berapa ritase. Tapi yang jelas ritase yang paling sepi,” beber dia.
ADVERTISEMENT
Soal keinginan Gibran agar tiket BST tetap gratis, Taufiq menerangkan jika hal itu butuh intervensi pemerintah pusat.
“(Program transportasi umum seperti) BST ini di seluruh Indonesia ada 11 kota yang sudah berjalan. Kalau Pemkot mengharuskan gratis, berarti APBD yang harus membiayai. Sebab saat ini anggarannya masih di-handle APBN,” terang Taufiq.
(Fernando Fitusia)