Gibran: Kematian karena COVID-19, Mayoritas Masyarakat Belum Lakukan Vaksin

Konten Media Partner
29 Juli 2021 16:12 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming mengklaim kematian karena COVID-19 didominasi oleh masyarakat yang belum melakukan vaksinasi. Selain itu, mereka yang meninggal dunia lantaran mempunyai penyakit bawaan atau komorbid.
ADVERTISEMENT
"Ya, mohon maaf, yang meninggal mayoritas belum mendapat vaksin dan mempunyai komorbid," kata Gibran di Balai Kota Solo, Kamis (29/07/2021).
Pemerintah Kota Solo terus melakukan pemisahan pasien yang meninggal dunia karena belum lakukan vaksinasi dan komorbid.
Menurut Gibran, apabila masyarakat sudah divaksin, maka saat terpapar COVID-19 gejala yang dirasakan tidak separah sebelum menerima vaksin. Ia memberikan contoh dirinya yang sempat positif COVID-19.
"Kalau sudah divaksin apalagi vaksin dua kali sembuhnya cepat. Makanya, kita kejar vaksinasi," ucapnya.
Disinggung terkait angka kematian karena COVID-19 di Kota Solo yang tinggi, Gibran mengaku ada data yang tercampur antara pasien dari Kota Solo dan luar Solo.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengakui angka kematian karena COVID-19 di Kota Solo bercampur dengan pasien dari daerah lain yang dirawat di rumah sakit Solo.
ADVERTISEMENT
"Saya sampai bingung kok kematian di Solo tinggi. Setelah saya cek ternyata ada yang bukan penduduk Solo dan tidak berdomisili kota Solo," jelasnya.
Selain dari data yang tercampur, Wahyuningsih juga mengakui ada keterlambatan laporan data kematian. Menurutnya, ada beberapa rumah sakit yang baru melaporkan kematian beberapa hari.
Dari data Dinas Kesehatan Kota Solo hingga 28 Juli 2021 untuk jumlah warga yang meninggal dunia tercatat ada sebanyak 877 orang. (Tara Wahyu)