Konten Media Partner

Gibran Sebut Dibongkarnya BCB di Solo Disebabkan Tidak Adanya Koordinasi

13 Januari 2023 16:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi dibongkarnya BCB kini ditutup menggunakan pintu yang terbuat dari seng. FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi dibongkarnya BCB kini ditutup menggunakan pintu yang terbuat dari seng. FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, membantah telah kecolongan terkait dibongkarnya pendopo Taman Putro Dalem Tumenggungan yang berstatus sebagai Bangunan Cagar Budaya (BCB).
ADVERTISEMENT
"Kalau kecolongan sih tidak, tidak koordinasi aja. Nanti kita koordinasi lagi aja ya sama beliau-beliaunya," ujar Gibran saat ditemui, Jumat (13/01/2023).
Gibran juga mengaku tidak akan melaporkan pembongkaran BCB tersebut dalam waktu dekat.
"Laporan kosek wae ndak rame (laporan nanti saja biar tidak ramai). Saya sudah koordinasi dengan dinas-dinas terkait. Yang jelas namanya bangunan cagar budaya itu tidak boleh diubah bentuk. Tidak boleh dirobohkan," tegasnya.
Sementara itu Kabid Pelestarian Cagar Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Solo, Sungkono, mengaku telah bertemu dengan keponakan pemilik lahan Dalem Tumenggungan untuk mengkonfirmasi. Disampaikan bahwa lahan tersebut tidak akan dijadikan hotel atau mal seperti kabar yang beredar.
"Guruh keponakan pemilik lahan Dalem Tumenggungan menjelaskan bahwa hanya akan direstorasi. Artinya yang dibongkar akan dikembalikan lagi seperti aslinya. Bangunan juga masih utuh di sana, nantinya untuk tempat kemasyarakatan," jelas Sungkono.
ADVERTISEMENT
Meski demikian pembongkaran cagar budaya tersebut dinilai menyalahi aturan karena tanpa melakukan kajian terlebih dahulu.
"Ya itu menyalahi aturan, harus ada kajian. Meski ada niat baik tapi harusnya ada kajian dari dulu biar tidak menyalahi aturan. Itu cagar budaya sudah kami tetapkan tahun 2019. SK No. 432.2 /310/ Tahun 2019 sebagai cagar budaya SK tingkat Kota," paparnya.
“Pemilik lahan juga sudah diwanti-wanti untuk tidak dibongkar tapi tidak dijalankan. Saya sudah sarankan harusnya ada kajian terlebih dahulu sebelum dibongkar.Sudah saya sampaikan, tapi sepertinya tidak menghiraukan. Tahu-tahu sudah dibongkar semua. Pembongkaran itu juga sudah masuk di ULAS, dua kali. Satu ditujukan pada PUPR dan satu lagi ditujukan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata," tutupnya.
ADVERTISEMENT
(Fernando Fitusia)