Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Gibran soal Dukungan Mantan Aktivis '98 Solo kepada Ubedillah: Ora Melu-melu
26 Januari 2022 17:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
SOLO - Putra Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sekaligus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, tidak banyak berkomentar perihal dukungan yang diberikan mantan aktivis ‘98 asal Solo, Farid Umar Assegaf, kepada dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun.
ADVERTISEMENT
Dukungan itu diberikan Farid kepada Ubedillah, yang melaporkan Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Apa meneh. Aku ora melu-melu. Ora mudeng, wis ora ngikuti (Apa lagi. Aku tidak ikut-ikut. Tidak tahu, sudah tidak mengikuti)," kata Gibran, saat dikonfirmasi terkait hal itu, Rabu (26/01/2022).
Gibran mengaku, hingga kini ia masih menunggu kejelasan penanganan laporan Ubedillah itu dari KPK.
Gibran bahkan juga menunggu surat panggilan dari KPK, jika ia terbukti bersalah.
"Belum (ada surat panggilan dari KPK). Ini aku ya nunggu. Pokoknya kita ikuti saja prosesnya.”
Seperti diketahui, Gibran dan Kaesang dilaporkan oleh Ubedillah Badrun ke KPK, Senin (10/01/2022), karena diduga tindak pidana pencucian uang (TPPU) serta korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) atas bisnis yang mereka geluti.
ADVERTISEMENT
Laporan itu berbuntut ancaman dari relawan Jokowi Mania (JoMan), untuk melaporkan Ubedillah ke Polda Metro Jaya karena dianggap menyebarkan fitnah.
Belakangan muncul dukungan dari mantan aktivis ‘98 asal Solo, Farid Umar Assegaf, terhadap Ubedillah.
Farid meminta relawan JoMan untuk tidak baper atas pelaporan tersebut. Ia juga siap menggelar aksi dukungan jika Ubedillah ditangkap polisi.
Dalam beberapa kesempatan, Gibran telah menegaskan kesiapannya untuk dipanggil KPK sehubungan dengan laporan itu. Dia juga sudah meminta relawan JoMan membatalkan rencana untuk melaporkan Ubedillah ke polisi.
(Tara Wahyu)