Gibran Tolak Usulan Minta Bantuan Presiden dalam Penyelesaian Polemik Sriwedari

Konten Media Partner
23 November 2021 20:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming. FOTO: Tara Wahyu
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming. FOTO: Tara Wahyu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO-Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengatakan bahwa Pemerintah Kota Solo akan menyelesaikan sendiri polemik mengenai lahan Sriwedari yang saat ini terancam dieksekusi oleh pengadilan.
ADVERTISEMENT
Menurut Gibran, dia telah mendapatkan beberapa masukan penyelesaian polemik itu dari para pakar melalui focus group discussion yang telah digelarnya.
"Nanti kita selesaikan sendiri," kata Gibran dengan percaya diri, Selasa (23/11/2021). Menurutnya, banyak usulan dari para pakar yang bisa dipilih selain opsi meminta bantuan Presiden Jokowi untuk menyelesaikan persoalan itu.
Menurut Gibran, Pemerintah Kota Solo akan berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan lahan di pusat kota seluas 10 hektare itu.
"Kami akan mempertahankannya sebagai public space yang bisa dimanfaatkan warga," kata Gibran Rakabuming.
Usulan untuk melibatkan pemerintah pusat dalam menyelesaikan polemik Sriwedari muncul dari mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dalam FGD yang digelar Senin (22/11/2021).
"Kepala negara harus turun tangan dan menyatakan bahwa Sriwedari adalah milik negara, bukan milik siapa-siapa," kata FX Hadi Rudyatmo.
ADVERTISEMENT
Sengketa lahan antara Pemkot Solo dengan ahli waris Wiryodiningrat atas tanah Sriwedari itu sudah berjalan hingga lebih dari empat dekade. Ahli waris Wiryodiningrat menggugat Pemkot Solo yang dianggap menguasai lahan itu tanpa hak.
Dalam beberapa persidangan, baik peradilan perdata maupun Peradilan Tata Usaha Negara, ahli waris berhasil menang. Pengadilan pun akan mengeksekusi lahan itu. Namun, Pemkot Solo terus melakukan perlawanan.
Lahan Sriwedari sendiri merupakan aset yang sangat strategis. Selain lokasinya di tengah kota, terdapat sejumlah bangunan bersejarah yang ada di lahan tersebut. Beberapa diantaranya adalah Gedung Wayang Orang, Museum Radya Pustaka serta Stadion Sriwedari yang merupakan tempat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) I.
(Tara Wahyu)