Gibran Unggul di TPS Tempat Bagyo Wahyono Nyoblos

Konten Media Partner
9 Desember 2020 16:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gibran unggul di TPS tempat Bagyo Wahyono mencoblos. Paslon Gibran-Teguh peroleh 146 suara sedangkan Bajo hanya 58 suara
zoom-in-whitePerbesar
Gibran unggul di TPS tempat Bagyo Wahyono mencoblos. Paslon Gibran-Teguh peroleh 146 suara sedangkan Bajo hanya 58 suara
ADVERTISEMENT
SOLO - Jumlah penghitungan suara Pasangan Calon Wali Kota Solo dan Calon Wakil Wali Kota Solo dari nomor urut 02, Bagyo Wahyono dan FX Supardjo tertinggal jauh dari Paslon nomor urut 01, Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa di TPS 08, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Solo, TPS tempat Bagyo Wahyono mencoblos.
ADVERTISEMENT
Secara terperinci, hal ini disampaikan Andre Musono, Ketua KPPS Penumping, Rabu (9/12).
"Perolehan suara Paslon nomor urut 01 yaitu 146, kemudian Paslon nomer urut 02 yaitu 58. Surat suara tidak sah yaitu 45, jumlah surat suara sah ada 204," terang Andre.
Ditambahkan Andre dari jumlah DPT 428, hanya 249 yang hadir. Sisanya sebanyak 179 tidak hadir, dikarenakan tidak dapat ditemui.
"Tidak hadir karena tidak dapat ditemui. Ada yang kuliah di luar negeri, ada yang di luar kota, kemudian ada juga yang meninggal dunia," tambah Andre.
Penghitungan suara di TPS 08, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Solo, TPS tempat Bagyo Wahyono mencoblos
Di lain pihak, Ketua Tim Pemenangan Bajo, Sigit Prawoso, menanggapi santai jumlah penghitungan suara di TPS 08 Penumping yang jumlahnya jauh tertinggal dari Gibran.
ADVERTISEMENT
"Kita memang melihat hasil Pak Bagyo 58 dan Gibran 146. Hal ini jelas karena keberadaan independen yang baru saja dari 73 tahun. Menandakan masyarakat belum bisa memahami sebetulnya independen itu bagaimana. Karena sebetulnya kami mengajak masyarakat bahwa kedaulatan itu betul-betul dia sendiri yang menciptakan. Karena ini merupakan hal yang baru buat saya, hasil dari 58 itu sudah luar biasa sekali," terang Sigit Prawoso.
Namun menurut Sigit hasil dari TPS Penumping belum bisa jadi tolak ukur dan menjadi barometer hasil secara keseluruhan.
"Suara yang masuk baru 11.000. Suaranya kan ada 250.000, di mana rata-rata ada golput pertahunnya 100.000, rusak 50.000 - 60.000. Nah, ini belum bisa jadi barometer hasil secara keseluruhan," pungkasnya. (Fernando Fitusia)
ADVERTISEMENT