Konten Media Partner

Guru dan Karyawan Harus Lakukan Rapid Test Sebelum Pembelajaran Tatap Muka

10 Oktober 2020 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Untuk mempersiapkan pembelajaran tatap muka, Pemkot Solo mengharuskan agar guru hingga karyawan melakukan rapid test terlebih dahulu
zoom-in-whitePerbesar
Untuk mempersiapkan pembelajaran tatap muka, Pemkot Solo mengharuskan agar guru hingga karyawan melakukan rapid test terlebih dahulu
ADVERTISEMENT
SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta mempersiapkan pembelajaran tatap muka untuk sekolah-sekolah di Kota Solo pada saat pandemi COVID-19. Pemkot Solo berkoordinasi dengan Gugus Tugas COVID-19 Kota Surakarta.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan pembelajaran tatap muka diperlukan persiapan matang, terencana, dan terkoordinasi dengan baik dan kuncinya adalah komunikasi semua elemen.
Pembelajaran tatap muka diperlukan persiapan matang, terencana, dan terkoordinasi dengan baik dan kuncinya adalah komunikasi semua elemen
Untuk mempersiapkan pembelajaran tatap muka, menurut Rudy harus dimulai dengan simulasi terlebih dahulu dengan melibatkan beberapa sekolah yang sudah siap dengan sarana dan prasarana belajar tatap muka new normal masa pandemi COVID-19.
"Proses belajar mengajar sesuai protokol kesehatan kita mulai dengan simulasi dahulu selama seminggu untuk setengah kelas dan separuhnya seminggu kemudian. Ini untuk mencegah penyebaran virus corona," jelas Wali Kota Solo.
Pemkot Solo juga berkoordinasi dengan Gugus Tugas COVID-19 Kota Surakarta
Lebih lanjut, orang nomor satu di Kota Solo itu meminta sebelum melakukan pembelajaran tatap muka, guru hingga karyawan harus terlebih dahulu melakukan rapid test.
ADVERTISEMENT
"Semua personel di sekolah termasuk guru dan semua karyawan lebih dulu harus di-rapid test sebelum dilakukan pembelajaran. Sterilisasi semua alat belajar mengajar diperlukan juga dengan penyemprotan disinfektan," ujar Rudy, Sabtu (10/10).
Penyiapan sekolah dilakukan dari semua segi, antara lain dengan penyusunan kurikulum penyesuaian, pengaturan kelas belajar, pengaturan jam belajar, penyusunan protokol berangkat dan pulang sekolah, kantin, dan akses PKL luar sekolah ditutup, dsb
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Etty Retnowati mengungkapkan semua mekanisme yang akan ditempuh mulai dari sosialisasi, simulasi diawali dengan meminta persetujuan orang tua murid untuk anaknya ikut dalam simulasi pembelajaran PTM.
"Penyiapan sekolah dari semua segi, kita lakukan antara lain dengan penyusunan kurikulum penyesuaian, pengaturan kelas belajar, pengaturan jam belajar, penyusunan protokol berangkat dan pulang sekolah, kantin, dan akses PKL luar sekolah ditutup, panduan dan penyiapan CTPS di sekolah, thermo gun, penyemprotan disinfektan di lingkungan sekolah, bekal, dan penyiapan kelengkapan pribadi sekolah (APD, masker, face shield, hand sanitizer, sapu tangan pribadi ), bahan sosialisasi dan media informasi serta akses layanan kesehatan terdekat," terangnya. (Tara Wahyu)
ADVERTISEMENT