Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Hadirnya Film Lampor Bisa Bangkitkan Cerita Horor Legenda Indonesia
31 Oktober 2019 22:16 WIB
![Pemain film Lampor saat Meet And Great di The Park Mall Solo. (Tara Wahyu)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1572534730/zlvcmvpg0wecamgdbm3u.jpg)
ADVERTISEMENT
SOLO - Hadirnya film "Lampor" kembali membangkitkan cerita horor dari suatu daerah. Film Lampor sendiri diangkat dari pengalaman Sutradara Guntur Soeharjanto. Dibuatnya film tersebut berdasarkan kisah yang berada di Temanggung. Menurut Dion Wiyoko, pemeran utama Lampor, setiap daerah mempunyai cerita mistisnya masing-masing termasuk dengan sosok Lampor itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Dengan diangkatnya kembali kisah-kisah horor di setiap daerah bisa mengembalikan film horor seperti dulu.
"Kita mengangkat film Urban Lagend karena menarik dan kisahnya melegenda, apalagi masyarakat Indonesia suka dengan film-film horor, seperti Jelangkung dan Kuntilanak. Kembalinya kisah Lampor ini diharapkan bisa memunculkan cerita-cerita legenda lainnya," cerita Dion Wiyoko saat Meet And Great di The Park Mall Solo, Kamis (31/10).
Dipilihnya Temanggung sebagai lokasi syuting juga memberikan dampak yang cukup positif untuk kota tersebut. Dalam film yang mulai tayang 31 Oktober 2019 tersebut menyajikan kesenian dan menunjukan potensi Temanggung seperti Tembakau, Kopi, dan tempat tempat menarik di lainnya di Temanggung.
Keseruan selama syuting di ceritakan para pemain, tak terkecuali cerita dari Bimasena dan Angelia Livie pemeran Agam dan Sekar anak dari Edwin (Dion) dan Natta (Ardina Wirasti). Bimasena yang kadang mendapat jatah callingan malam selalu menyibukan diri bermain-main dengan crew, rasa takut saat membintangi film hororpun juga dia rasakan.
ADVERTISEMENT
"Awalnya takut tapi sekarang jadi seru bisa bermain film horor. Syuting biasanya malam, terus kalau pas lagi ngantuk biasanya main-main," ujar Bimasena.
Lampor sendiri bercerita tentang Edwin dan Netta bersama kedua anaknya Agam dan Sekar yang kembali ke kampung halaman Netta di Temanggung. Saat itu kampung sedang ada teror Lampor, setan pencabut nyawa yang membawa keranda terbang. Kejadian-kejadian itu disangkutkan dengan Netta membawa musibah.
(Tara Wahyu)