Konten Media Partner

Heboh Kasus Ferdy Sambo Datangkan Rezeki Buat Pemilik Warung Soto di Sukoharjo

1 September 2022 16:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warung Soto Pak Sambo di Kartasura, Sukoharjo. FOTO: Fernando Firusia
zoom-in-whitePerbesar
Warung Soto Pak Sambo di Kartasura, Sukoharjo. FOTO: Fernando Firusia
ADVERTISEMENT
SUKOHARJO - Hebohnya kasus pembunuhan Brigadir Yosua yang menyeret mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, ternyata menjadi berkah bagi pemilik warung soto di Jalan Adi Sumarmo No 2 Kartasura, Sukoharjo. Sebab keduanya memiliki kesamaan nama belakang, yakni Sambo.
ADVERTISEMENT
Anak pemilik warung soto, Tanto menceritakan, nama lengkap ayahnya adalah Prapto Mulyono Sambo. Adapun di warung tersebut terpasang spanduk bertuliskan ‘Soto Soponyono Pak Sambo (Ayam Kampung).’
“Jadi Pak Sambo sudah buka warung soto sejak 1970. Jualan ya namanya ‘Soto Soponyono Pak Sambo’ dari dulu,” tutur Tanto saat ditemui di warungnya, Kamis (01/08/2022).
Pemilik warung soto Pak Sambo, Tanto, menata dagangan di meja warungnya, Kamis (01/09/2022). FOTO: Fernando Fitusia
Tanto mengakui, sejak kasus Ferdy Sambo ramai diperbincangkan khalayak, banyak pengunjung yang datang ke warungnya karena penasaran.
“Kemarin dari Jogja ada 5 orang. Katanya jauh-jauh dari Jogja pengen lihat Pak Sambo, tapi kan (Sambo) udah nggak ada (meninggal),” terang putra ketiga Sambo ini.
Prapto Mulyono Sambo, kata Tanto, sudah meninggal beberapa tahun lalu. Ia pun menekankan mendiang ayahnya tak memiliki hubungan kekerabatan dengan Ferdy Sambo.
ADVERTISEMENT
“Pak Sambo ini Pak Sambo soto. Emang dari dulu jualan soto. Udah turun-temurun, saya generasi kedua.”
Pemilik warung soto Pak Sambo, Tanto, menyajikan soto di warungnya, Kamis (01/09/2022). FOTO: Fernando Fitusia
Sejumlah pelanggan Soto Sambo asal Jakarta pun beberapa kali mampir ke warung soto tersebut, hanya untuk berfoto-foto.
“Ya sejak viral nama Sambo, banyak langganan saya dari Jakarta kalau ke sini malah foto-foto. ‘Saya udah di tempatnya Pak Sambo, saya udah makan di tempatnya Pak Sambo ini lho’,’’ tutur Tanto menirukan candaan pengunjungnya.
Seporsi soto Pak Sambo. FOTO: Fernando Fitusia
Kian ramainya Soto Sambo ikut mendongkrak omzet Tanto hingga 50%. Ia pun ikut-ikutan dipanggil pelanggannya dengan nama ‘Sambo’ sebagaimana mendiang ayahnya.
“Awalnya omzet per bulan cuma Rp 1 juta, sekarang bisa Rp 1,5 juta,” kata Tanto.
Soto Soponyono Pak Sambo (ayam kampung) buka setiap hari dari pukul 07.00 hingga 21.30. Seporsi soto besar dihargai Rp 8.000 sedangkan porsi kecil dibanderol Rp 5.000.
ADVERTISEMENT
(Fernando Fitusia)