news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ikuti Sekolah Partai di Jakarta, Gibran-Teguh: Siap Mundur Jika KKN

Konten Media Partner
18 Juni 2022 17:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa. FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa. FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Wali Kota-Wakil Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa, telah selesai mengikuti sekolah partai yang diselenggarakan DPP PDI Perjuangan (PDIP) di Jakarta, Kamis-Jumat (16-17/06/2022).
ADVERTISEMENT
Kegiatan itu juga diikuti kepala daerah lain sesama kader PDIP.
Menurut Teguh, dalam sekolah partai tersebut, semua peserta diharuskan menandatangani kesepakatan dengan DPP PDIP untuk tidak melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
“Kemarin itu ada 115 atau 117 kader partai yang teken (tanda tangan) kesepakatan. Jadi misalnya ada kejadian KKN, maka dia siap mengundurkan diri dan partai tidak akan mendampingi secara hukum,” ungkap Teguh di sela-sela peresmian Kampung Wisata Wirotamtomo, Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (18/06/2022).
Menurut Teguh, penandatangan kesepakatan itu dilakukan lantaran banyak kepala daerah asal PDIP yang terjerat kasus KKN. Terakhir, eks Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang terjerat kasus suap.
“Jadi kemarin Ketua Umum Ibu Megawati minta kader partai yang ditugaskan menjadi eksekutif untuk berhati-hati. Karena uang ada di mana-mana, terutama yang menyangkut kebijakan dan perizinan,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Dalam sekolah partai tersebut, kata Teguh, DPP PDIP juga menekankan hasil survei internal terhadap Pemilu 2024.
“PDIP masih teratas disusul Golkar dan Demokrat. Kalau nama-nama (capres atau calon kepala daerah) belum dimunculkan, seluruh kader tidak boleh merasa menjadi calon meskipun yang mencalonkan orang lain. Karena dia adalah bagian dari penugasan partai,” urai dia.
“Ini pesan tidak hanya untuk Jawa Tengah. Tapi juga untuk yang lain, untuk nasional,” lanjut Teguh.
(Fernando Fitusia)