Inovasi Tanaman Obat Tradisional Jadi Tuntutan Warga Serengan Kepada Gibran

Konten Media Partner
31 Oktober 2020 8:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tuntutan warga terhadap Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dalam kampanye virtual atas inovasi. Kali ini bukan sekadar inovasi modern, tapi juga tradisional seperti empon-empon sekaligus pelestariannya
zoom-in-whitePerbesar
Tuntutan warga terhadap Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dalam kampanye virtual atas inovasi. Kali ini bukan sekadar inovasi modern, tapi juga tradisional seperti empon-empon sekaligus pelestariannya
ADVERTISEMENT
SOLO - Tuntutan warga terhadap Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dalam kampanye virtual atas inovasi. Kali ini bukan sekadar inovasi modern, tapi juga tradisional seperti empon-empon sekaligus pelestariannya. Hal ini disampaikan warga dalam kampanye box virtual di Kampung Serengan RT 2/ RW 3, Serengan, Solo.
ADVERTISEMENT
"Pernah jadi juara 1 di Kota Solo dan maju ke tingkat nasional, membawa pulang juara harapan, hanya saja lahannya terbatas di sini. Semoga ada pendampingan untuk lebih mengembangkan," ungkap Wahyu salah satu warga di kampung tersebut di depan box virtual.
Dalam hal ini, wilayah perkampungannya pernah berprestasi sebagai kampung yang unggul. Unggul dalam pemeliharaan dan pelestarian tanaman empon-empon. Langkah itu sejatinya sejalan dengan keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah Bung Karno (RSBK) Semanggi, Solo, diwacanakan sebagai pusat pengobatan tradisional.
Menanggapi hal tersebut Gibran menyampaikan obat tradisional merupakan kearifan lokal yang harus ditonjolkan serta bisa mendunia.
Gibran lakukan kampanye box virtual di Kampung Serengan RT 2/ RW 3, Serengan, Solo
"Pasti kami dukung. Karena komitmen kami, setiap kampung yang disinggahi adalah destinasi wisata," ujar Gibran putra sulung Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
Gibran menjadikan hal tersebut sebagai catatan khusus dan mengapresiasi potensi dari Kampung Serengan. Termasuk mengenai pengembangan tanaman obat untuk destinasi wisata. Selanjutnya, Kelompok Tani Tanaman Hias, Joko juga menyampaikan kelompoknya sudah melaksanakan hasil penelitian terkait pemanfaatan tanaman hijau di lahan sempit perkotaan namun belum bisa berjalan baik.
"Solo ada program pembagian pupuk kompos, lalu di sini dapat bantuan untuk mengembangkan tanaman empon-empon, dapat juara 1. Hanya saja lahannya di sini sempit, tolong perhatikan tempat mana yang sekiranya berpotensi untuk dikembangkan," papar Joko. (Agung Santoso)