Konten Media Partner

Inovatif, Siswa SMP di Solo Rancang Face Shield Dilengkapi Pengukur Suhu Tubuh

27 Februari 2021 18:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Devin Agastya Indi Gunawan menunjukkan alat Smart Face Shield yang dirancangnya
zoom-in-whitePerbesar
Devin Agastya Indi Gunawan menunjukkan alat Smart Face Shield yang dirancangnya
ADVERTISEMENT
SOLO-Salah satu siswa SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat, Kota Solo, Devin Agastya Indi Gunawan (14) merancang pelindung wajah atau face shield dilengkapi dengan pengukur suhu tubuh. Alat itu dirancang sebagai persiapan saat pembelajaran tatap muka diberlakukan.
ADVERTISEMENT
Dia memperkenalkan alat yang dinamakan Smart Face Shield itu dalam deklarasi Sekolah Ramah Anak di sekolahnya, Sabtu (27/02). Acara yang digelar secara daring itu diikuti oleh ratusan siswa serta wali murid.
Menurut Devin, dia merancang alat tersebut lantaran menganggap pengukuran suhu tubuh dengan thermogun dirasa kurang efektif. "Ada kontak dengan orang lain yang sangat berisiko," kata dia.
Dengan alat yang dirancangnya, suhu tubuh seseorang bisa diketahui secara realtime dan terpampang di layar kecil yang ada di face shield itu. Layar itu menampilkan hasil pengukuran melalui alat sensor dan microcontroller yang dibenamkan di dalam face shield.
Devin mengaku membutuhkan waktu sekitar 2 bulan untuk merancangnya. Sayang, dia belum mengungkap beaya yang diperlukan untuk membuat alat tersebut.
Suhu tubuh pengguna terpampang di layar
"Harapannya alat ini nanti bisa digunakan saat pembelajaran tatap muka," katanya. Dengan mengenakan alat tersebut, masing-masing siswa bisa mengetahui suhu tubuh teman-temannya sehingga interaksi akan berjalan dengan lebih aman dan nyaman.
ADVERTISEMENT
Humas SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat, Aryanto mengatakan rancangan itu merupakan hasil dari kegiatan ekstrakurikuler robotik. Saat ini kegiatan itu masih terus berlangsung secara daring dua kali dalam sepekan.
"Pihak sekolah sangat mengapresiasi karya tersebut," katanya. Dia juga berharap alat itu bisa digunakan oleh semua siswa saat pembelajaran tatap muka telah dimulai.
(Fernando Fitusia)