Konten Media Partner

Jadi Kandidat Ketua HIPMI, Astrid Tawarkan Hal yang Beda

16 Desember 2022 17:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Astrid Widayani, seorang pengusaha bidang pendidikan di Solo. Astrid menjadi kandidat wanita satu-satunya ketua HIPMI Kota Solo. FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Astrid Widayani, seorang pengusaha bidang pendidikan di Solo. Astrid menjadi kandidat wanita satu-satunya ketua HIPMI Kota Solo. FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
SOLO - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Solo akan menggelar pemilihan ketua umum periode 2023-2026 pada Februari 2023 mendatang. Salah satu kandidatnya adalah Astrid Widayani, seorang pengusaha bidang pendidikan di Solo. Astrid menjadi kandidat wanita satu-satunya. Pengusaha wanita ini bergabung dengan HIPMI Kota Solo sejak 2012 lalu.
ADVERTISEMENT
"Berkas syarat administrasi sudah saya serahkan ke sekretariat pemilihan hari ini," ungkapnya, Jumat (16/12/2022).
Selama bergabung dengan HIPMI, Astrid dipercaya sebagai Pengurus Kompartemen Hubungan Internasional (HI) pada 2019, namun selama bergabung dirinya merasa tidak ada perubahan serta ada kecenderungan berkelompok. Dirinya pun berinisiatif untuk melakukan perubahan.
“Saya menggunakan pendekatan lebih halus sehingga semua akan merasa disentuh dan merasa didampingi untuk mengembangkan usahanya,” jelasnya.
Hal tersebut akhirnya dijadikan program rutin yang dilakukan oleh Astrid di Kompartemen Hubungan Internasional (HI) yang berkaitan dengan digitalisasi agar mudah terkoneksi dengan seluruh anggota HIPMI.
“Dengan disentuh, semua kelompok bisa bersatu dan HIPMI menjadi kuat. Sehingga HIPMI menjadi organisasi yang independen dan dapat menghadapi resesi global,” lanjut Astrid yang juga Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Surakarta (UNSA).
ADVERTISEMENT
Menjadi kandidat wanita ketua HIPMI satu-satunya, Astrid mengaku menawarkan hal yang berbeda untuk HIPMI.
“Melakukan business transformation dan penyediakan pelatihan dan digital platform dalam menghadapi era digital. Kami mengusungnya sebagai program dengan jargon ‘PastiBeda’. Ini salah satunya untuk bisa meyakinkan anggota HIPMI lainnya. Jika dilakukan bersama teman-teman HIPMI pastinya dampak yang diberikan akan lebih besar," ujarnya.
(Agung Santoso)