Jaga Persatuan Bangsa, Musisi dan Tokoh Publik Bentuk Gerakan Indonesia Serasi

Tangkap layar konferensi pers virtual Gerakan Indonesia Serasi. FOTO: Agung Santoso

SOLO - Penyanyi religi Haddad Alwi menginisiasi Gerakan Indonesia Serasi bersama sejumlah tokoh publik. Gerakan tersebut bermaksud menyebarkan pesan-pesan persatuan bangsa, melalui musik.

“Musik adalah bahasa universal, yang bisa digunakan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” terang Haddad Alwi melalui konferensi pers secara virtual, Kamis (19/05/2022).

Gerakan tersebut dinilai penting untuk merespons kondisi terkini yang dipenuhi ujaran kebencian dan kemarahan, yang direpresentasi melalui media sosial. Padahal di sisi lain, bangsa Indonesia terkenal damai dengan perbedaan agama dan keragaman budaya.

“Maka perlu sebuah gerakan yang bersifat independen, lintas suku, agama, ras dan golongan, serta tidak berafiliasi dengan lembaga atau organisasi mana pun,” katanya.

Bagi Haddad Alwi, musik bersifat universal dan mudah diterima masyarakat dari berbagai golongan, tingkat ekonomi dan pendidikan.

“Banyak yang akan dilibatkan dalam gerakan ini, mulai dari musisi, tokoh nasional hingga tokoh agama,” terangnya.

Haddad Alwi menyebut, sejumlah figur seperti Alissa Wahid, Seto Mulyadi (Kak Seto) dan Ahmad Najib Burhani telah mendukung gerakan ini.

“Musik ini sebagai pendekatan budaya untuk memperkuat Indonesia. Banyak negara besar pecah karena perang saudara. Kita di sini bersyukur justru damai dalam keberagaman" tandas Alissa Wahid.

Adapun Kak Seto mengatakan, musik bisa mengedukasi dan bisa disebarluaskan melalui media sosial maka mampu memberi pemahaman tentang keberagaman kepada generasi milenial.

Gerakan Indonesia Serasi sudah menyiapkan sejumlah lagu untuk disebarluaskan selama setahun ke depan, melalui berbagai platform media sosial. Seperti YouTube, Facebook, Twitter, Instagram dan TikTok.

Sebagai pembuka, lagu pertama berjudul Indonesia Serasi akan dibawakan Kamasean, Abraham Kevin dan Ebith Beat A.

(Agung Santoso)