Jateng 2 Hari di Rumah Saja, Belasan Pedagang Pasar di Solo Kena Sanksi

Konten Media Partner
7 Februari 2021 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana lengang terlihat di pasar tradisiional di Kota Solo saat pelaksanaan gerakan Jateng 2 Hari di Rumah Saja
zoom-in-whitePerbesar
Suasana lengang terlihat di pasar tradisiional di Kota Solo saat pelaksanaan gerakan Jateng 2 Hari di Rumah Saja
ADVERTISEMENT
SOLO-Satuan Polisi Pamong Praja Kota Solo memberikan sanksi berupa penutupan kios selama sepekan kepada belasan pedagang tradisional. Pedagang tersebut kedapatan melanggar protokol kesehatan saat penerapan gerakan Jateng 2 Hari di Rumah Saja pada akhir pekan ini.
ADVERTISEMENT
Kepala Satpol PP Kota Solo, Arif Darmawan menyebut pihaknya mendapati 70 pelanggaran selama dua hari terakhir. "Mayoritas pelanggaran perorangan saat razia di jalan," katanya, Minggu (07/02).
Selain itu, pihaknya juga menjumpai adanya 17 pedagang pasar yang melanggar protokol kesehatan. Pelanggaran rata-rata berupa tidak mengenakan masker atau memakai masker dengan tidak sempurna.
"Kami berikan sanksi berupa penutupan kios selama sepekan," kata Arif. Menurutnya, pelanggaran itu dilakukan oleh 17 pedagang yang tersebar di 14 pasar tradisional.
Satpol PP juga mencatat terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh 5 tempat usaha yang berada di luar pasar. Petugas memberikan sanksi berupa penutupan selama tiga hari. "Mereka sebelumnya sudah pernah kami berikan teguran," katanya.
Dalam pelaksanaan gerakan Jateng 2 Hari di Rumah Saja ini petugas juga membubarkan tiga hajatan yang digelar oleh masyarakat. Arif beralasan kegiatan hajatan itu mendatangkan tamu yang cukup banyak.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, Pemerintah Kota Solo masih memperkenankan masyarakat untuk menggelar acara hajatan. Syaratnya, kegiatan digelar di gedung pertemuan dengan jumlah tamu maksimal 300 orang. "Hajatan yang dibubarkan jumlah tamunya melebihi ketentuan," katanya.
Meski menemukan banyak pelanggaran, Arif menyebut masih banyak masyarakat yang mematuhi gerakan ini dengan berdiam diri di rumah. Menurutnya, kondisi di Kota Solo selama dua hari terakhir ini jauh lebih lengang dibanding hari biasa.
(Tara Wahyu)