Konten Media Partner

Jokowi Sebut Pemimpin Rambut Putih, Aria Bima: Bukan Saya

26 November 2022 20:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politikus senior PDIP, Aria Bima. FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Politikus senior PDIP, Aria Bima. FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Polikus senior PDIP, Aria Bima, angkat bicara mengenai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengungkapkan kriteria sosok pemimpin di 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT
Saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu yang dihadiri relawan Jokowi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (26/11/2022), Jokowi membeberkan ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyat. Disebutkannya, selain banyak kerutan di wajah, rambut pemimpin tersebut juga berwarna putih.
Mengenai pernyataan itu, Aria Bima merespons dan mengatakan bahwa sosok yang dimaksud Presiden bukanlah dirinya.
"Rambut putih dan berkerut itu bukan Aria Bima, bukan saya. Kalau yang lainnya monggo. Pak Jokowi saya kira lebih paham karena banyak sekali rambut putih dan berkerut itu," ujarnya di sela-sela Sosialisasi Peran Kemitraan UMKM BUMN untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Sala View, Sabtu (26/11/2022).
Bima menyebut, Jokowi memiliki pengalaman pergaulan yang luas. Mulai dari kalangan pengusaha, wirausaha, birokrasi, bupati, wali kota, gubernur hingga jadi presiden saat ini, sehingga mempengaruhi cara pandangnya.
ADVERTISEMENT
"Apa pendapat Pak Jokowi itu benar atau tidak, itu karena pengalaman beliau. Apakah rambut putih seperti saya ini kerja untuk rakyat? Bisa saja saya ini cuma pencitraan untuk rakyat," bebernya.
Anggota DPR RI dari fraksi PDIP ini mengatakan, rambut putih dan kerutan bisa dialami siapa saja yang sedang mengalami banyak permasalahan. Baik permasalahan pribadi maupun keluarga.
"Orang yang suka berpikir rambutnya juga bisa jadi putih. Entah mikir rakyat atau mikir hutang kita tidak tahu. Tapi bagi Pak Jokowi ada kecenderungan, ada pola, ada keajekan yang terlihat dari pengalaman beliau kalau rambut putih dan berkerut itu orang yang suka berpikir," terangnya.
Menurutnya, pergaulan Presiden Jokowi di kalangan politik dan berkumpul dengan para sukarelawan politik dapat mempengaruhi cara pandang tersebut.
ADVERTISEMENT
"Jadi mungkin rambut putih dan berkerutnya itu lebih pada mikir rakyat. Semua bisa saja berinterpretasi. Kalau sudah menyebut itu sudah mengarah pada satu sosok, tidak bisa tidak. Rambut putih berkerut. Menyebut sosok, ini mungkin bisa menanyakan kepada Pak Jokowi dan relawan yang ada," katanya.
Namun jika menyebut sosok di PDIP, Bima mengutarakan otoritas penuh berada di tangan ketua umum partai.
"Ibu ketua umum tentunya juga punya kriteria-kriteria seperti apa untuk menyelesaikan persoalan bangsa ini. Ibu tahu persis orang yang akan ditunjuk dan kapan akan diumumkan," jelasnya.
Mengenai kemungkinan waktu pengumuman sosok tersebut, dia mengatakan saat ini ketua umum partai belum menyampaikannya. Menurutnya, Megawati masih fokus pada beberapa persoalan yang dinilai masih perlu perhatian.
ADVERTISEMENT
"Ibu ketua umum itu masih bicara rakyat, bicara hari ini daging mahal masih pusing. Bicara hari ini yang situasi BBM dunia terus naik. Kalau dolarnya tembus 16.000 bagaimana? Ini yang saya kira menjadi pikiran Ibu apalagi tambah Cianjur," katanya.
(Fernando Fitusia)