Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Kaesang-Erina Menikah Desember, Gibran Sebut Panitia Pernikahan Telah Terbentuk
12 September 2022 13:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ditemui Senin (12/09/2022), Gibran mengungkapkan jika panitia pernikahan Kaesang-Erina telah dibentuk jauh-jauh hari sebelum hari H. “Pasti ada, panitianya sudah dibentuk,” kata dia.
Gibran mengaku tak ikut mengurusi persiapan pernikahan tersebut.
“Yang ngurus biar yang nikah aja. Masak aku ikut ngurus,” timpalnya.
Meski demikian, Wali Kota Solo ini tetap enggan berbicara banyak terkait rencana pernikahan Kaesang-Erina.
Soal tanggal pernikahan misalnya, Gibran meminta wartawan menanyakan hal itu kepada Kaesang.
“Takon Kaesang wae ya (tanya Kaesang saja ya). Besok Kamis ada (pertandingan) Persis, samperin aja Kaesang di stadion.”
Terkait kemungkinan tanggal pernikahan berbarengan dengan ulang tahun Erina pada 11 Desember, Gibran justru mengaku tak mengetahui hari kelahiran calon adik iparnya tersebut.
“Acara itu biar yang beri statement Kaesang saja, biar jelas. Nanti kalau saya yang membocorkan malah salah. Tunggu (penjelasan) Kaesang saja ya,” pinta Gibran.
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Banjarsari, Arba'in Basyar mengutarakan, hingga kini belum ada utusan keluarga Presiden Jokowi yang mendatangi KUA untuk mengurus izin pernikahan Kaesang-Erina.
ADVERTISEMENT
“Belum, belum ada (yang datang). Nanti kalau ada saya kabari,” tutur dia.
Arba'in menjelaskan, sekalipun akad nikah tidak digelar di Solo, calon pengantin laki-laki tetap harus meminta surat pengantar dari KUA.
“Jadi andaikan nanti menikah di Solo, ada surat keterangan dari (KUA) Jogja yang ditunjukkan ke Solo. Tapi andaikan nanti nikah di Jogja, Mas Kaesang minta surat keterangan dari Solo untuk ditunjukkan ke Jogja,” jelas dia.
Menurut Arba’in, laporan ke KUA tidak harus dilakukan jauh-jauh hari. “Satu bulan bisa.”
(Fernando Fitusia)