Konten Media Partner

Kalangan Kerabat Inginkan Pengganti Raja Mangkunegaran Harus Bersih

30 Oktober 2021 14:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pura Mangkunegaran saat proses renovasi beberapa waktu lalu. Foto : Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Pura Mangkunegaran saat proses renovasi beberapa waktu lalu. Foto : Agung Santoso
ADVERTISEMENT
SOLO - Kalangan kerabat Pura Mangkunegaran mempunyai kriteria khusus terhadap figur penerus tahta Pura Mangkunegaran selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Diungkapkan Kanjeng Raden Tumenggung Haryo (KRTH) Hartono Wicitro Kusumo sebagai Ketua Yayasan Tri Darmo Mangkunegaran. Figur penerus tahta Pura Mangkunegaran selanjutnya harus bersih dan tidak terlibat dalam pelepasan aset Mangkunegaran.
"Kita tetap bersikap bahwa figur Mangkunegoro X harus bersih tidak terlibat dalam pelepasan aset dan mengakomodir punggawa baku dan tiga pilar," jelasnya.
Tiga pilar yang dimaksud adalah Jumeneng Mangkunegoro sebagai Pengageng Pura. Pemilik kebijakan dan manajemen Puro sebagai Pusat Budaya Jawa.
Kedua, Himpunan Kerabat Mangkunegaran (HKMN) Suryo Sumirat yang berfungsi untuk mengorganisir dan mempersatukan Kerabat Mangkunegaran. Ketiga adalah Yayasan Suryasumirat sebagai Badan Hukum yang Pembinanya terdiri dari wakil Trah Mangkunegara I sampai dengan IX serta Trah Punggawa Baku MN I.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Raden Mas Tumenggung (RMT) Momi S Satyotomo yang kini menjabat sebagai Ketua I HKMN Suryo Sumirat menjelaskan penjualan aset yang berlanjut saat ini ditakutkan oleh sebagian para kerabat yang tergabung dalam wadah Himpunan Kerabat Mangkunegaran (HKMN).
Dari penelusuran berbagai sumber di kalangan kerabat kalau pelepasan aset itu diantaranya adalah penjualan mesin-mesin bekas Pabrik Obat Nyamuk yang berada di Tawangmangu yang saat itu dibangun oleh KGPAA Mangkunegoro VII. Dimana penjualannya terkesan tertutup.
"Pabrik obat nyamuk itu merupakan bukti sejarah kalau Mangkunegoro VII kala itu peduli untuk memberantas wabah malaria," ungkapnya.
Pelepasan aset lainnya adalah Ndalem Kepatihan Partaningrat. Bahkan sampai pada Studio Radio Publik Pertama di Indonesia (SRV) jatuh ke tangan swasta.
ADVERTISEMENT
"Padahal pancaran gelombang radionya diterima dengan jelas di Istana Kerajaan Belanda," tandasnya.
Untuk selanjutnya, HKMN sudah mengirim surat kepada yang berwenang yaitu Prameswari Mangkunegoro lX beserta Gray Retno Satoeti selaku Ketua Yayasan Soerya Soemirat.
"Kita sudah mengirim surat kepada Prameswari Mangkunegoro IX dan Gray Retno Satoeti untuk mengingatkan kembali posisi dan fungsi Tiga Pilar tersebut," ungkap
Kanjeng Raden Tumenggung Haryo (KRTH) Hartono Wicitro Kusumo
Terkait kandidat Adipati Mangkunegoro selanjutnya, Hartono melihat semua bagus. Seperti putra Mangkunegoro IX yakni Paundra Jiwa Suryanegara, dan GPH Bhre Cakrahutomo. Begitu juga kandidat ketiga adalah Cucu  Mangkunegoro VIII, Kanjeng Raden Mas Haryo (KRMH) Roy Rahajasa Yamin.
"Kendati demikian, kami tetap netral dalam suksesi Pura Mangkunegaran. Raja adipati Pura Mangkunegaran ada pada kewenangan keluarga inti," pungkasnya. (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT