Kebun Binatang TSTJ Solo Mulai Ditutup Total untuk Direvitalisasi

Konten Media Partner
1 September 2022 13:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Papan sosialiasi revitalisasi kebun binatang TSTJ Solo. FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Papan sosialiasi revitalisasi kebun binatang TSTJ Solo. FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Kebun binatang Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo mulai ditutup total untuk direvitalisasi mulai Kamis (01/09/2022). Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menjelaskan bahwa revitalisasi tahap 1 akan selesai pada Desember 2022.
ADVERTISEMENT
“Ini yang dibangun restorannya dulu, lion kafe yang menghadap kandang singa dan savana. Nanti yang paling bagus itu bisa melihat binatang-binatangnya. Lainnya adalah pembangunan foodcourt,” terang Gibran di Balai Kota Solo.
Karena menggandeng PT Taman Safari Indonesia (TSI) sebagai konsultan, Gibran berharap perusahaan tersebut ikut memanajemen semua binatang, restoran hingga toko-toko suvenir.
“Jadi teman-teman BUMD bisa ter-upgrade, bisa sekelas Taman Safari. Ini kan transisi dari Jurug lama ke Jurug baru. Kita nggak ingin nanti operasionalnya jadi terlalu tinggi atau temen-temen yang merawat hewan malah jadi kacau.”
Proyek pembangunan danau di kebun binatang TSTJ Solo. FOTO: Fernando Fitusia
Direktur Utama TSTJ, Bimo Wahyu Widodo mengutarakan, selain pengerjaan restoran, tahap pertama revitalisasi TSTJ juga fokus terhadap pengerjaan danau, entrance (akses masuk pengunjung) dan lobi.
ADVERTISEMENT
“Hari ini sudah tutup total tidak terima pengunjung. Tapi karyawan masih masuk, karena operasional kantor tetap jalan. Satwa tetap diurus. Mohon doa restunya semua lancar, tanggal 23 Desember bisa buka lagi,” jelas Bimo.
Disinggung mengenai pakan satwa dan gaji karyawan ketika Jurug ditutup total, Bimo mengatakan, semua kebutuhan itu bisa tercukupi.
“Aman, sudah direncanakan jauh-jauh hari. Dari pendapatan kemarin selama beroperasi, Insya Allah mencukupi. Karyawan yang mengurusi satwa masuk full, yang tidak mengurusi satwa masuk 15 hari kerja,” katanya.
(Fernando Fitusia)