Kesal dengan PPKM Darurat, Kades di Sragen Umpat Pemerintah Lewat Baliho

Konten Media Partner
15 Juli 2021 15:37 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satpol PP Kabupaten Sragen mencopot baliho berisi umpatan di Desa Jenar. (FOTO:Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Satpol PP Kabupaten Sragen mencopot baliho berisi umpatan di Desa Jenar. (FOTO:Istimewa)
ADVERTISEMENT
SRAGEN-Banyaknya pembatasan selama PPKM Darurat membuat sebagian masyarakat merasa kesal. Salah satunya adalah Samto, Kepala Desa Jenar, Kabupaten Sragen.Kekesalannya ditumpahkan dengan memasang baliho yang berisi umpatan dengan kata-kata kasar.
ADVERTISEMENT
Baliho berukuran cukup besar itu dipasang di depan Balai Desa Jenar pada Rabu siang (14/07/2021). Beberapa jam setelah dipasang, baliho itu lantas diturunkan oleh petugas Satpol PP Kabupaten Sragen.
Kepala desa itu menuliskan beberapa umpatan kasar dalam baliho tersebut. ”IKI JAMAN REVORMASI. ISIH PENAK JAMAN PKI. AYO PEJABAT MIKIR NASIBE RAKYAT. PEJABAT SENG SENENG NGUBER UBER RAKYAT KUI BANGSAT. PEGAWAI SENG GOLEKI WONG DUWE GAWE IKU KERE. PEGAWAI SING SIO KARO SENIMAN SENIWATI KUWI BAJI*GAN," tulisnya di baliho itu.
(Sekarang zaman reformasi.Masih enak zaman PKI. Ayo pejabat memikirkan nasib rakyat. Pejabat yang suka mengejar rakyat itu bangs*t. Pegawai yang suka mencari orang punya hajat itu kere/miskin. Pegawai yang menyia-nyiakan seniman seniwati itu baji*gan).
ADVERTISEMENT
Saat dihubungi, Samto mengakui bahwa dia memang pemasang baliho itu. Meski demikian, dia berdalih tidak memiliki maksud untuk menghujat pemerintah. "Saya ini membela rakyat," katanya, Kamis (15/07/2021).
Menurutnya, saat ini banyak masyarakat yang kesusahan lantaran banyaknya pembatasan yang diterapkan selama PPKM Darurat. Dia ingin pemerintah segera mengakhiri kebijakan tersebut.
Kekesalannya itu membuat Samto memilih menggunakan kata-kata kasar. "Biar cepat diterima. Kalau cuma halus tidak didengarkan," katanya beralasan.
Meski demikian, dia mengaku bahwa pemasangan baliho itu dilakukan lantaran emosi sesaat. Dia telah membuat video permintaan maaf yang disebarkan kepada masyarakat. "Intinya itu karena kesalahan saya dan saya sudah memohon maaf," katanya.
(Fernando Fitusia)