Kesan Wedding Organizer Atas Pernikahan Adik Jokowi-Ketua MK: ‘Miracle Wedding’

Konten Media Partner
25 Mei 2022 21:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua MK Anwar Usman dan adik Presiden Jokowi, Idayati, saat geladi bersih pernikahan mereka di Graha Saba Buana, Solo, Rabu (25/05/2022). FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MK Anwar Usman dan adik Presiden Jokowi, Idayati, saat geladi bersih pernikahan mereka di Graha Saba Buana, Solo, Rabu (25/05/2022). FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Pernikahan adik Presiden Jokowi, Idayati, dan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, diklaim Pengantin Production sebagai wedding organizer yang menangani pernikahan itu sebagai pernikahan fenomenal.
ADVERTISEMENT
Pernikahan itu bahkan dijuluki sebagai ‘miracle wedding’ oleh pihak wedding organizer.
“Sekian tahun perjalanan saya mendampingi pernikahan sejak 1998, baru kali ini saya ketemu dengan pasangan yang sudah tidak muda lagi. Kemudian mereka jatuh cinta dan sepakat untuk menikmati hidup bersama sambil momong putra wayah (mengasuh anak cucu),” ungkap Dani Wigung selaku penata acara dari Pengantin Production, Rabu (25/05/2022).
Menurutnya, tidak semua orang tergerak hatinya dan diberi anugerah untuk jatuh cinta, kemudian sepakat menikah kembali dalam usia yang tidak muda.
“Ini mengutip pernyataan Pak Anwar setiap ketemu saya. ‘Bu Dani 10 tahun, 30 tahun, bahkan 100 tahun ke depan belum tentu ketemu pasangan fenomenal seperti ini. Pengantin senior tetapi jiwanya selalu muda’. Makanya ini saya sebut sebuah miracle wedding,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dani lantas menjelaskan perbedaan istilah ‘miracle wedding’ yang disematkannya, dengan ‘royal wedding’ dalam pernikahan akbar lainnya.
Menurut Dani, royal wedding adalah sebutan bagi pernikahan figur publik yang relatif masih muda.
“Tapi kalau saya melihat pernikahan ini beda. Ini miracle, keajaiban. Ajaibnya adalah betapa Tuhan menggerakkan hati 2 insan untuk hidup bersama, menikmati hari tua untuk berbagi cerita. Tidak semudah itu untuk bisa memutuskan bagi orang-orang di usia itu,” kata dia.
(Fernando Fitusia)