Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Kisah Nenek Penjual Kerupuk Keliling Jadi Korban Penipuan Uang Palsu
25 Juli 2019 16:06 WIB

ADVERTISEMENT
SUKOHARJO – Seorang nenek bernama Saminah (70) yang tinggal di Desa Sanggrahan RT 03/RW 04, Grogol, Sukoharjo, tertipu dengan uang palsu setelah sekian jauh berjualan kerupuk keliling dengan menggunakan kursi roda.
ADVERTISEMENT
"Orangnya beli kerupuk satu bungkus, dia tanya harganya berapa, saya bilang Rp 10 ribu. Dia kemudian memberikan uang Rp 100 ribu,” tutur Saminah.
Lebih lanjut, Saminah diminta uang kembalian terlebih dahulu sebelum pelaku memberikan uang Rp 100 ribu. Setelah uang kembalian diberikan kepada pelaku bersamaan kerupuk kulit, pelaku tersebut memberikan uang dan kabur mengendarai sepeda motor. Spontan, Saminah yang sadar bahwa uang tersebut adalah uang palsu tidak mampu berteriak keras di atas kursi rodanya.
"Orangnya itu ngasih uang di-untel-untel, kemudian kabur. Setelah saya lihat-lihat ternyata duitnya palsu,” katanya.
Dia ingat betul wajah pelaku tersebut, karena sering mondar-mandir dekat perajin mebel di Jalan Purbayan, yang merupakan rutenya berjualan kerupuk keliling. Pria yang diduga pelaku ini menggunakan motor matic, dengan ciri bertubuh tinggi besar dan berambut gondrong keriting.
ADVERTISEMENT
"Mungkin bukan rezeki saya, boten kulo pikir abot timbang dadi penyakit, kulo sampun ikhlas (tidak terlalu saya pikir daripada jadi penyakit, saya sudah ikhlas--red),” pungkas korban.
Kejadian nenek ini dibenarkan menantunya, Suparni, saat berbincang-bincang setelah membawa korban ke kamar untuk istirahat. Menurut Suparni, Saminah mengalami stroke sejak tahun 2016, tetapi tetap memutuskan untuk berjualan kerupuk secara keliling dari tahun 2017.
Sebelum berjualan kerupuk keliling, Saminah berjualan sate kere dan makanan lainnya. Hasil dari penjualan tersebut selalu ditabung. (Agung Santoso)