Konten Media Partner

Kisah Puspo Wardoyo Rintis Bisnis Bermodal Rp 2,4 Juta hingga Punya 283 Restoran

5 September 2022 20:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengusaha pemilik Rumah Makan 'Ayam Bakar Wong Solo’, Puspo Wardoyo. FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Pengusaha pemilik Rumah Makan 'Ayam Bakar Wong Solo’, Puspo Wardoyo. FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
SOLO - Pengusaha kuliner asal Solo, Puspo Wardoyo, dikenal sebagai pengusaha kuliner sukses berkat Rumah Makan 'Ayam Bakar Wong Solo’. Dirintis sejak 1991, bisnis kuliner Puspo itu terus berkembang hingga memiliki cabang yang tersebar di banyak tempat.
ADVERTISEMENT
“Saat ini ada 283 restoran yang tersebar di Indonesia, Arab Saudi dan Malaysia,” kata Puspo.
Sebelum memutuskan menjadi pengusaha, Puspo adalah seorang guru. Profesi itu dilakoninya mulai 1989-1991.
Ia akhirnya memutuskan mundur dari pekerjaannya, karena keinginan menjadi usahawan sangat kuat. Meski sebagian kerabat dan rekannya menyayangkan keputusan Puspo, namun ia tak goyah untuk memulai usaha.
“Waktu saya jadi guru, saya juga membantu orang tua berjualan di warung yang menyajikan ayam bakar, ayam goreng hingga menu ayam lainnya,” kenang dia.
Pengusaha pemilik Rumah Makan 'Ayam Bakar Wong Solo’, Puspo Wardoyo. FOTO: Agung Santoso
Apalagi usaha kuliner sudah mendarah daging dalam diri Puspo. Sejak kecil ia senang membantu menyembelih ayam untuk dijual orang tuanya di pasar.
“Kakek saya bernama Wongso. Beliau adalah pencetus Sate Kere pertama kali,” terang Puspo.
ADVERTISEMENT
Usaha kuliner Puspo pun dirintis di Medan. Berbekal uang sekitar Rp 2,4 juta yang dikumpulkannya selama 2 tahun mengajar, pria kelahiran 30 November 1967 ini memutuskan berangkat ke Polonia, Medan.
Uang Rp 2,4 juta itu digunakan Puspo untuk membeli motor dan menyewa rumah. Masih ada sisa uang sebesar Rp 700 ribu, yang akhirnya digunakan Puspo sebagai modal usaha.
Warung kaki lima dengan nama ‘Ayam Bakar Wong Solo’ pun pertama kali dibuka di daerah Polonia, Medan.
“Wong itu berasal dari nama kakek Wongso dan Solo itu berasal dari Kota Solo. Biar mudah diingat pakai kalimat Wong Solo, bukan lagi Wongso Solo,” urainya.
Menu ayam bakar pun awalnya disajikannya sendiri. Setiap hari Puspo memotong 3 ekor ayam, meracik bumbu, memasak hingga melayani pembeli. “Akhirnya saya mampu membayar 1 orang karyawan.”
ADVERTISEMENT
Racikan ayam bakar yang resepnya diperoleh Puspo selama membantu ayahnya berjualan, berhasil membuat para pembeli ketagihan. Usaha Puspo kian terkenal saat ia berhasil membebaskan karyawannya dari jeratan utang rentenir, menggunakan uang tabungan sebesar Rp 800 ribu.
Pengusaha pemilik Rumah Makan 'Ayam Bakar Wong Solo’, Puspo Wardoyo. FOTO: Agung Santoso
Karyawan Puspo itu lantas membalas dengan mengajak seorang wartawan media lokal ke warung. Wartawan itu lalu memberitakan upaya Puspo melunasi utang karyawannya.
“Keesokan harinya dagangan ayam bakar saya laku 100 potong dan pendapatan ikut meningkat dari waktu ke waktu,” kenangnya.
Akhirnya Bisnis Puspo terus berkibar hingga ia berhasil mendirikan Rumah Makan ‘Ayam Bakar Wong Solo’ di banyak tempat.
“Sekarang ada 50 menu yang disajikan,” kata Puspo saat ditemui di objek wisata miliknya, Kali Pepe Land, Boyolali.
ADVERTISEMENT
Kini Puspo telah mengembangkan bisnis kuliner siap saji MakanKu, bahkan merintis objek wisata sungai Kali Pepe Land di perbatasan Boyolali-Karanganyar.
(Agung Santoso)