Kisah Sukiyat Seorang Disabilitas Inisiator Mobil Esemka

Konten Media Partner
14 September 2019 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Sukiyat bersama Jokowi saat peresmian pabrik Esemka (Tara Wahyu)
zoom-in-whitePerbesar
Sukiyat bersama Jokowi saat peresmian pabrik Esemka (Tara Wahyu)
ADVERTISEMENT
SOLO - "Merubah Racun menjadi Madu" seperti itulah prinsip hidup Sukiyat sang Inisiator Mobil Esemka. Keterbatasan fisik bukan halangan baginya untuk menjadi orang hebat. Nama Sukiyat makin dikenal masyarakat setelah idenya membuat Mobil Esemka dipincut Mantan Wali Kota Solo, Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
Sukiyat, terlahir berbeda dengan saudar-saudaranya. Ia mengalami kelumpuhan pada kakinya sejak usia 6 tahun akibat polio, tapi semangatnya meraih cita-cita tak padam begitu saja. Kini ia mampu membuktikan bahwa keterbatasan tak membatasi mimpi-mimpinya.
Sukiyat saat memberikan kunci Mobil Esemka pada tahun 2010 (Tara Wahyu)
Sebelum menjadi Inisiator Mobil Esemka yang melambungkan namanya, lika-liku perjalanan hidupnya patut untuk dicontoh. Setelah tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Klaten, Sukiyat mempunyai obsesi untuk menunjukan bahwa dirinya mampu mewujudakn cita-citanya dibidang otomotif.
"Setelah lulus SMP mau masuk ke STM enggak boleh karena cacat, akhirnya saya masuk ke RC (Rehabilitasi Cacat) di Solo, mau ambil jurusan otomotif enggak boleh. tapi saya tetap bertekad untuk mewujudkan apa yang saya cita-citakan." Ungkapnya, Jumat (13/09).
Setelah mengalami proses yang begitu panjang, Sukiyat kembali ke kampung halamannya Trucuk, Klaten. Merasa banyak Bengkel disekitar desa tersebut akhirnya Sukiyat memberi ide untuk membuat satu jurisan Otomotif di SMK N 1 Trucuk. alhasil, dari idenya itu ia mampu membuat Mobil Esemka yang ia rakit bersama siswanya.
ADVERTISEMENT
"Ada 9 mobil, yang 4 diperkenalkan ke Pak Jokowi waktu itu menjabat sebagai Walikota Solo dan yang berada di SMK N 1 Trucuk." Ujarnya.
Tak hanya tekadnya dalam meraih cita-cita, Ternyata Sukiyat pernah menjadi seorang tambal Ban. Profesinya itu tak membuatnya malu akan tetapi membuat ia semangat untuk memotivasi orang lain. Karena baginya ia mampu merubah racun menjadi madu.
Saat ini, Sukiyat juga menjabat Komisaris Utama PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI), juga membuat gebrakan lagi dengan menciptakan mobil multiguna untuk wilayah pedesaan, yakni Mahesa.
(Tara Wahyu)